"DIA??!KENAPA ADA DIA??KENAPA DIA ADA DISINI??!!"
"Ah Au ah bodo amat! Lagian ngapain gue mikirin dia ya?! Buang waktu gue aja" tanpa pikir panjang Talia pun berjalan masuk kedalam restaurant.
Disana sudah ada keluarga Talia yang sedang menunggu kehadirannya "hehe maaf ya lama" Talia menarik kursi dan langsung duduk di antara mereka
"Loh Abang kemana? Kok belom kesini?"
"Udah kok, tapi lagi ke toilet dulu"
"Ooh"
Tak lama pelayan datang membawakan pesanan, awalnya biasa saja tapi melihat beberapa makanan yang disajikan membuat Talia takjub seketika " Wahh Daebak!!"
"Terimakasih" ucap sang Papah kepada pelayanan
"Pah ini gak salah? Sebanyak ini? Kita bakal ngabisin semuanya gitu? Omo omoo kalo gini ceritanya Talia bisa kalab ini mahh" mendengarnya membuat sang Papah terkekeh
"Ya enggak dong sayang, emang kamu sanggup makan ini semua sendiri? Hmm?"
"Ya enggak juga sih"
"lagian papah kenapa pesen makanan sebanyak ini sih? Nanti mubazir loh kalo gak abis""Ya berarti lo yang harus abisin" ucap seseorang sambil mengacak-acak rambut Talia dari belakang
"Agh! Rese lo bang!" Ketika Talia ingin memukulnya Reyhan malah lebih dulu pergi dan langsung duduk di dekat papahnya
"Wleeee gak kena" ledek Reyhan yang menjulurkan lidahnya kepada Talia dan langsung mendapat pelototan
"Udah.. kalian ini ribut terus malu diliatin sama yang lain"
"Iya mah iya"
"Iya mah iya" ucap Reyhan dan Talia bersamaan"Oh ya Pah, mereka kok belom Dateng juga ya?"
"Mungkin sebentar lagi deh mah"
"Siap---" belum sempat bertanya ucapan Talia sudah terpotong
"Nah itu dia" mendengar itu Talia pun langsung menoleh ke arah yang di maksud Papah nya, disana sudah ada laki-laki paruh baya yang menuju meja mereka di ikuti oleh seseorang yang ada di belakangnya
"Lah dia??!" Batin Nana ketika melihat orang yang ada di belakang sana
Papah dan mamah Talia berdiri menyambut kedatangannya begitu pun Talia mau bagaimana pun sopan santun itu penting
"Malam semuanya" ucap laki-laki itu
"Hey man, lama tak bertemu" ucap laki-laki paru baya itu kepada papahnya Talia
"Hey Bram" mereka pun saling sapa dan berperlukan, melepas rindu mungkin antara bapak-bapak. Ternyata dia Ayahnya Candra sekaligus teman dan rekan bisnis papahnya Talia
"Pantesan gue ketemu dia disini, orang ama bapaknya, mana tadi pake acara ceramahin baju gue lagi pas dalem lift, malu bet aing teh"
"Shtt,, Rey, Nana sapa mereka" ucap Renata memberi kode kepada mereka dengan nada yang sangat pelan
Rey dan Talia pun langsung menyapanya "Malam om" ucapnya dengan memberikan senyuman tipis..
Tanpa di sengaja mata Talia bertemu dengan Candra, malas rasanya tapi untung menghormatinya Talia tersenyum dengan penuh kepalsuan kepada Candra "Malam P.A.K C.A.N.D.R.A" ucap Talia dengan penuh penekanan diiringi senyum kepaksaan.
"Malam" balasnya dingin
"Dasar eek ucing! Gue udah senyum menawan meskipun terpaksa tapi kan namanya juga senyum,kalo ada kaca nih depan gue, pasti senyum gue itu udah lebar selebar bunga bang--bangke awokwok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband is Teacher
Teen FictionKehidupan yang damai dan tentram yang selalu dijalani Natalia sehari-hari berubah seketika dengan status yang mengubah kehidupannya 180° di hari yang sangat tidak diinginkan,semuanya berlalu begitu cepat dan mengubah statusnya seketika. Natalia tida...