Sejak hari itu..
Baik Jaemin ataupun Renjun sama sekali tidak membuka topik pasal Juleha, menyinggung juga tidak sama sekali.
"Semoga dia baik-baik saja," pikirnya.
Jaemin tidak akan mengelak kalau sekarang apartnya memang menjadi lebih sunyi, karna sebelumnya ada Juleha yang sibuk mendengkur di sofa, suara tv dan gelak tawa yang biasanya terdengar bising ditelinga Jaemin, semua lenyap bersama kehadiran gadis itu.
Harusnya Jaemin senang, tidak adalagi beban yang harus dipikir. Heejin juga jadi lebih sering menemuinya, walau dengan gelagat aneh.
Seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak dikeluarkan dalam bentuk lisan.
"J..mau sampe kapan lo disini, gue udah mau balik nii.."
Jaemin mengambil secangkir kopi diatas meja dan meneguk habis, "gatau deh, gue tidur disini aja kali ya."
Kumat, kalau sudah begini mau tidak mau Renjun harus menemani sobat galaunya agar tidak sendirian.
"Soal Heejin lagi?" tanya Renjun.
"Huffftt.." Jaemin menyenderkan tubuhnya. "Kaga, gue lagi pengen diluar apart aja.."
Sebenarnya Renjun paham, bukan Heejin penyebab manusia didepannya terlihaat lesu. Tapi ia tidak ingin membahas apapun soal Juleha sampai Jaemin yang bertanya sendiri.
Dddrrtt..
Hp Jaemin kemasukan notif.
Dari Haechan yang mengirimkan sebuah foto tanpa dibumbui kalimat.
Benda persegi panjang itu tiba-tiba lepas dari genggaman Jaemin, seakan gravitasi lebih kuat dalam menarik hpnya.
"Bis liat demit?"
Suasana hening, Jaemin terdiam dengan posisi yang sama. Tubuhnya sangat sulit untuk digerakkan, apakah dia sedang terkena struk?
Tentu tidak..
Karna penasaran dengan tingakah Jaemin yang terlihat sangat shock, Renjun mengambil hp Jaemin yang posisinya terlungkup.
"Nape si-" mata Renjun terbuka lebar, mulutnya membentuk huruf O.
Dan hp Jaemin kembali jatuh.
"H-hheejin, ittu se-eerius kan. M-mmata gue.."
Sama.
Renjun juga tidak percaya dengan apa yang barusan ia lihat. Mana sampai pikirannya tentang Heejin yang akan-kalau Renjun berposisi sebagai Jaemin sekarang, mungkin ia akan menemui orang itu dan mengatakan putus tanpa berniat untuk memafkan kedua belah pihak.
Tapi tidak ada yang tahu reaksi apa yang akan diberikan Jaemin pada kekasihnya itu, mengingat Jaemin yang dulunya sangat bucin.
Jaemin menundukkan kepala dan mengusap kasar rambutnya, kini ia paham kenapa Heejin mulai sering menemuinya di resto, ia mengerti kenapa Heejin lebih sering berbicara hal yang sensitif, dan jaemin menggetakan giginya dengan keras karna harus sadar dengan bekas luka yang aneh dibagian leher pacarnya.
"Anjing.."
🌑🌒
Entah kata apa yang tepat untuk menggambarkan penampilan Jaemin sekarang, ia terlihat sangat berantakan luar dalam.
Kepalanya masih dihiasi foto yang Haechan kirim tadi malam. Walau sudah tahu dan mengetahui siapa saja orang yang berada didalam frame tersebut, Jaemin tetap meminta Haechan untuk datang ke apartnya dan menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight 🌒 [✔]
Fanfiction- Done - Lokal - Ngaca dulu deh buru, lo aneh banget sumpah - Na Jaemin. Masnya ga ramah, cih 👎 - Choi Jisu. Yok berantem yok!! - Huang Renjun. -- 🅹︎🅰︎🅴︎🄻🄸🄰!¡ Eh mon maap nih, cover boleh dark tapi isi cerita tetep sctv ok! ,)