Setiap orang punya kisahnya tersendiri, begitu pun denganku. Di sini, aku akan menceritakan kisah yang berakhir tak terduga. Sebelum mengawali, perkenalkan namaku Park Yu Ra: tokoh utamanya.
ꜱᴏᴜʟ | ᴋɪᴍ ᴛᴀᴇʏᴏᴜɴɢ
ʙʏ vandajunxxAku masih ingat jelas. Hari itu aku datang mengunjungi ibu di rumah sakit karena sedang di rawat akibat kecelakaan. Waktu itu aku datang setelah pulang sekolah. Aku masih mengenakan seragam ketika berkunjung.
Setelah mengetahui keadaan ibu, aku pergi ke taman rumah sakit yang sore itu tidak terlalu ramai. Aku duduk di salah satu bangku bercat putih dekat sebuah pohon. Kedua telingaku disumbat oleh sepasang earphone yang menghubungkan lagu dengan pendengaranku.
Hari itu aku baru saja mendapat masalah. Di sekolah, aku dirundung oleh siswi populer yang sangat suka merundung orang. Aku dirundung seperti itu hanya karena menolong adik kelas yang juga sedang dirundung oleh mereka. Memang sangat kejam, jadi mereka disegani oleh beberapa orang.
Seperti itulah anak dari kalangan atas, selalu berkuasa di manapun.
Aku membuka mata kembali setelah merasakan sakit di bagian lengan akibat hembusan angin kencang. Tadi aku sempat didorong keras saat dibawa ke toilet. Dan nahasnya lenganku terbentur pinggiran wastafel hingga jadi lebam.
"Sakit sekali."
Aku mengedarkan pandangan. Hanya beberapa menit aku memejamkan mata, suasana taman sudah jadi sepi. Aku mengembuskan napas. Ketika atensiku tertuju ke satu arah secara tak disengaja, aku melihat seorang laki-laki berdiri sambil melihat ke arahku juga. Aku terkejut dan langsung memutus kontak mata dengan perasaan takut.
Ya ... bagaimana tidak takut, laki-laki itu melihatku dengan tatapan yang ... tidak biasa.
"Eo, tunggu." Aku kembali melihat laki-laki itu sekilas. Dia memakai seragam yang sama denganku. Setelah menyadari itu, aku simpulkan bahwa dia juga bersekolah di SMA yang sama denganku.
Setelah membuat kesimpulan seperti itu, aku berusaha untuk tidak memperdulikannya. Aku kembali memejamkan mata setelah mengganti lagu dari ponsel.
"ASTAGA!"
Aku memekik dan refleks berdiri setelah satu earphone yang terpasang ditelinga bagian kananku dilepas seseorang. Demi apapun, aku benar-benar terkejut. Kulihat laki-laki yang tadi memperhatikan sudah berada di dekatku.
"Si—siapa kamu?" Aku menarik tali earphone dengan gemetaran.
"Aku? Menurutmu aku siapa? Alien?" Dia malah bertanya.
"Kenapa kamu ke—kemari, eo?"
"Kenapa memangnya? Aku pikir ini adalah tempat umum," balas laki-laki itu. "Ah iya, sepertinya kita satu sekolah. Lihat, seragam kita sama. Dan namamu ..." Laki-laki itu menyipitkan mata untuk membaca papan nama yang terpasang di seragamku. Karena tak mau dia melihatnya, aku pun langsung menutup tag namaku menggunakan tangan.
"Hey, aku belum membacanya. Kenapa ditutupi?" Dia bertanya.
"Kamu tidak perlu tahu," balasku. Sungguh, aku sangat berhati-hati terhadap orang asing.
"Kenapa? Aku ingin tahu namamu, lagi pula kita satu sekolah," ujarnya. Meski dia berkata seperti itu, aku masih tetap menutupi papan namaku. "Lihat, aku Kim Taeyoung." Dia menunjukkan papan namanya yang terpasang di kemeja sekolahnya. Karena dia tak mengancingkan kemejanya itu, jadi papan nama miliknya tak terlihat jelas olehku tadi.
"Siapa namamu?" tanya Kim Taeyoung itu karena aku hanya diam saja setelah dia memperkenalkan diri.
Aku tak kunjung menjawab pertanyaannya dan masih menutupi papan nama milikku. Aku ragu untuk memberitahukan namaku padanya. Dia orang asing yang ... aneh menurutku. Jadi aku sedikit berhati-hati terhadapnya.
Tanpa menjawab dan tanpa mengatakan apapun, aku berbalik badan dan melangkah cepat meninggalkannya.
"Hey, kamu mau kemana?"
Aku menolehkan kepala ke belakang. Begitu menoleh, aku semakin mempercepat langkah karena Kim Taeyoung itu berjalan menyusulku.
"Aku hanya ingin tahu namamu saja, kenapa kamu pergi?"
ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴊᴜᴍᴘᴀ
ᴅɪ ʟᴇᴍʙᴀʀ ʙᴇʀɪᴋᴜᴛɴʏᴀ
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] SOUL
Fanfiction[ SHORT STORY #3 ft Kim Tae-Young ] Tentang dia yang kehadirannya tak diketahui orang lain selain aku.