Author pov:
Setelah pernyataan Gracia kemarin betapa bahagia nya seorang Shani, tidak ada lagi hal indah karena hidup Shani sudah sangat indah setelah mengenal Gracia. Shani langsung bangun dari tidurnya itu, takut jika gadisnya merasa kesempitan. Tadi malam Gracia meminta Shani untuk tidur disebelah nya, awalnya Shani menolak tapi gadisnya itu keras kepala. Dan sekarang sudah pagi mungkin sebentar lagi dokter akan memeriksa Gracia.
Karena hari ini Gracia sudah diperbolehkan pulang. Luka pecahan itu sudah mengering mungkin tinggal menghilang kan bekasnya saja. Sebelum membasuh muka di kamar mandi Shani mencium singkat kening Gracia.
Gracia membuka matanya perlahan, dia merasakan saat Shani mencium kening nya. Tapi Gracia enggan membuka matanya Gracia diam meresapi ciuman Shani itu. Perasaan nya sudah membaik mungkin kemarin Gracia banyak pikiran.
"Ci Shani!"Teriak Gracia, dia ingin kekamar mandi tapi malas untuk berjalan. Tapi panggilan itu tidak ada jawaban dari Shani.
"Ci Shani! Bisa tolongin aku!" Tapi belum juga ada sahutan dari kekasihnya itu.
"Shani!! Aku mau pipis! Nanti kalo aku ngompol disini gimanaa?"
"APA SAYANG!" Jawab Shani dengan berjalan cepat, Dia harus cepat-cepat untuk buang air kecil, Dia memang sengaja tidak menyahut suara kekasihnya itu sebelum selesai buang air kecil.
"Bantuin aku dong! Aku mau buang air"Tanpa basa-basi Shani langsung menggendong Gracia, mendudukan Gracia dan Shani langsung menunggu di pintu.
Setelah mendengar suara kekasihnya, Shani menggendong Gracia lagi keranjang dan tak butuh waktu lama dokter datang untuk memeriksa Gracia.
Dan Shani sangat bersyukur karena luka Gracia sudah hampir mengering sempurna. Hanya saja dokter menyarankan agar tidak ada kejadian seperti ini lagi karena akan menimbulkan infeksi pada kaki Gracia.
"Sayang mau makan dulu?"Ucap Shani
"Gak mau. Aku mau cepat pulang, aku kangen sama mama papa"Ucap Gracia
"Yasudah. Ayo kita pulang!"Jawab Shani dengan semangat mendudukan Gracia di kursi roda dan mendorong nya.
"Ci Shani!"
"Hm"
"Ck. Kamu sayang nggak sih sama aku?"
"Jelas sayang lah! Pertanyaan aneh!"
"Hehe iya yah pertanyaan aku aneh, aku jadi aneh kenapa ya?"Ucap Gracia pada Shani. Shani hanya tertawa pelan karena gemas dengan kekasihnya itu.
Sepanjang koridor rumah sakit mereka hanya mengobrol layaknya sepasang kekasih, kadang berdebat kecil lalu kembali tertawa, entahlah tapi pasangan ini memang terkadang aneh.
"Gracia!"Dari samping, laki-laki tampan dengan berpakaian layaknya seorang dokter tersenyum sangat manis kepada Gracia, membuat Gracia menyipitkan mata siapa laki-laki itu.
"Gracia kan? Ah kamu lupa ya sama aku? Aku Boby yang waktu itu gak sengaja nabrak kakak kamu sama kamu. Dan waktu itu juga kita saling mengenal"Ucap pria yang bernama Boby itu.
"Kak Boby! Astaga. Tenyata kakak itu dokter yaa. Ih gak nyangka banget ketemu disini"Heboh Gracia, Gracia ingat dulu saat laki-laki itu menabrak dirinya dan kakaknya Shanju.
"HAHA.. Aku juga gak nyangka bisa ketemu kamu disini. Udah lama juga ya kita gak ketemu"Ucap Boby sambil memeluk Gracia, membuat Gracia tersentak kaget. Gracia langsung mendorong Boby, Gracia merasa tidak enak kepada Shani apalagi sedari tadi Shani menatap intens kepada interaksi nya dengan Boby. Padahal Gracia ingin mengenalkan Boby kepada Shani, tapi Boby langsung memeluknya tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Aku Dipelukmu
FanfictionCuma cerita Fiksi jadi jangan dianggap serius! "Diriku seutuhnya, milikilah"_Gracia_ "Dirimu seutuhnya, Kucintai"_Shani_ Cast utama: 1.Shania Gracia Harlan 2.Shani Indira Natio #Greshan #Jkt48