04. Really?

28 27 0
                                    

🚫 Kissing scene

"Definisi kamu:
Terlalu sulit, juga terlalu rumit."

•Taromatcaaa_

🍟🍟🍟

Malam harinya Aleia sudah selesai bersiap. Fara juga telah berangkat sejak satu jam lalu. Lebih awal dari jadwal yang tertera.

Sekarang Aleia tinggal menunggu Briyan yang ingin menjemputnya. Menatap cermin di dalam kamar, pantulan wajah Aleia tampak sangat cantik dan anggun.

Dress berwarna hitam bercampur biru tua. Perpaduan warna yang terlihat elegan. Merupakan baju yang dipakai Aleia malam ini, panjangnya di bawah lutut. Bagian atas model sedikit terbuka, menampilkan tulang perpotongan leher dan dada Aleia yang tampak menawan.

Rambut panjangnya ia sanggul ke atas, menyisakan anak-anak rambut yang sengaja ditinggalkan. Memperlihatkan leher putih jenjangnya. Makeup natural memberi kesan berlipat-lipat ganda lebih cantik.

Aleia🐨:

Kok lama? Macet ya?

Iyan🐈:

Tunggu sebentar lagi, gue udah sampai di depan jalan masuk.

Membaca pesan balasan dari Briyan. Aleia segera merampas tas kecil dibalik pintu kamar. Beranjak keluar kamar, menunggu Briyan di halaman depan rumah.

Mobil sedan putih, berhenti tepat didepan Aleia. Wajah Briyan terpantul dari kaca depan mobil.

"Maaf lama," ucap Briyan keluar dari dalam mobil. Sempat terpana melihat kecantikan Aleia malam ini.

Sial. Kok jantung gue deg-degan?

"Nggak apa-apa, gue juga udah biasa nunggu lama." balas Aleia menyindir sarkasme. Sebelum fokusnya beralih ke arah tampilan Briyan malam ini.

Tampan.

Tuksedo hitam di luar balutan kemeja warna putih. Celana bahan warna senada, dan juga dasi kupu-kupu memberi kesan wah Briyan malam ini.

Rambut yang jika di sekolah rapi, kini tampak lebih rapi lagi karena ditambah Pomade.

Dan tanpa mereka sadari, keduanya sama-sama saling terpesona. Memberi ungkapan tak bisa dijabarkan lewat tatapan mata yang tampak menenangkan.

"Ehem, mau berangkat sekarang?" Lalu pertanyaan itu keluar dari mulut Briyan, dia berdeham pelan memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

Aleia terkesiap. Buru-buru membuka pintu mobil meninggalkan Briyan yang tersenyum simpul menyadari Aleia yang tampak salah tingkah.

Mobil berjalan pergi, keluar area kediaman keluarga Aleia. Suasana malam yang sunyi, semakin sepi karena tidak ada percakapan yang melengkapi.

"Al? Gue mau tanya boleh?" Briyan melirik Aleia sekilas melihat bagaimana responsnya.

Cewek itu memandang Briyan di samping, lalu mengangguk mengiyakan.

"Maaf semisal pertanyaan gue lancang. Lo punya kakak perempuan satu sekolah sama kita ya?"

Satu pertanyaan itu tak langsung dijawab oleh sang empu. Dapat didengar hembusan napas walau pelan. Aleia memandang jalanan di depan.

1. Briyan [New Version] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang