Cerita ini pernah diposting di akun Twitterku dan aku memutuskan untuk mempostingnya di Wattpad juga 😁
Happy Reading!!!
Jaemin menghela napas dan menghembuskannya dengan berat begitu melihat tanggal yang tertera di kalender ponselnya.
Tinggal lima hari lagi waktu yang tersisa baginya untuk mengumpulkan video relay cam pada editor, tapi hingga saat ini dia belum syuting sama sekali. Bahkan, mau melakukan apa juga dia masih bingung.
“Kenapa?” tanya seseorang yang sedang mengelus-ngelus rambut hitamnya.
“Relay cam,” jawab Jaemin dengan nada manja.
Hal tersebut tentu saja membuat lelaki pemilik mata sabit yang sedang mendekapnya itu semakin mengeratkan dekapannya saking gemas pada Jaemin.
“Pukul 11-12, kan? Bagaimana kalau driving vlog denganku? Setelah itu kita menginap di rumahku. Noona bilang, dia sangat merindukanmu,” ucap Jeno, kekasihnya.
“Memangnya tidak aneh kalau relay camnya berdua?” tanya Jaemin.
“Tidak apa-apa, sayang. Yuta hyung melakukan relay camnya bersama Johnny hyung. Bahkan, dia juga muncul di relay cam Mark hyung. Mereka makan bersama.”
Jaemin terdiam sejenak untuk mempertimbangkan saran dari Jeno. Namun, tepat ketika dia akan menerima saran itu, Jaemin seolah tersadar akan sesuatu dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Tidak, tidak. Nanti kebiasaan kencan kita terungkap, Jeno,” ujar Jaemin.
“Baiklah… Bersepeda denganku bagaimana? Ah, tapi itu sudah tidak aneh lagi. Belanja perlengkapan sepeda atau fotografi denganku? Uh.. Kita kan tidak boleh terlalu lama di luar rumah. Hmm.. Kalau begitu memasak saja, memasak sarapan untukku. Nanti aku temani ketika kau memasak. Bagaimana, hmm?”
Jaemin mendongakkan kepalanya dan menatap Jeno dengan tatapan pura-pura marah.
“Jeno…”
“Hmm? Kenapa, sayangku?”
Sedetik kemudian Jaemin menggelitiki pinggangnya dan membuat tubuh Jeno bergelinjang hebat akibat geli yang dirasakannya.
Tidak mau kalah, Jeno balik menyerang Jaemin sehingga ruangan yang sedang ditempati itu dipenuhi suara tawa mereka.
“Sudah. Aku lelah,” rengek Jaemin dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jeno.
Jeno terkekeh, kemudian kembali memeluk Jaemin.
“Kau menyebalkan tahu,” ejek Jaemin.
“Aku menyebalkan kenapa?”
“Tadi kau menyarankan itu semua karena sebegitu inginnya muncul di relay cam-ku, kan?”
Jeno mengangguk dengan polosnya dan membuat dia jadi terlihat sangat menggemaskan di mata Jaemin.
“Kenapa?”
“Kau kan kekasihku, Nana.”
“Lalu?”
Jeno bangkit dari posisinya dan duduk dengan posisi lengan memeluk lututnya. Jaemin pun mengikuti hal itu, sehingga akhirnya mereka duduk berhadapan di atas ranjang Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Relay Cam (Jaemin Ver.)
FanfictionTentang apa yang terjadi di balik relay cam Jaemin.