Shani dan Anin melangkah ke ruang tamu melihat Vino dan Gracia berpelukkan di depan pintu rumah.
"Kok kangennya sama Vino doang, sama kita ngga nih" Shani tersenyum menyambut Gracia
"Ngga tau nih kita kangen sama kamu loh" Anin ikut menyambut
"ci Shani, Anin" Gracia melepaskan pelukannya dan berlari memeluk mereka berdua
Mereka bertiga saling berpelukan erat, Vino senang akhirnya Gracia datang ke Jakarta lagi. Mendengar dari luar mamahnya datang dari dapur menyambut Gracia.
"Ehh keponakan tante tersayang udah datang" mamahnya menyambut Gracia
"Hehehe iya tante aku datang lagi" Gracia memeluk mamahnya Vino
"Iya selamat datang Gre, kalau gitu ibu siapin masakan buat nanti malam" mamahnya kembali ke dapur menyiapkan makan malam
Setelah itu, Gracia melangkah mendekati Vino dan memegang kedua tangan Vino dan memberikannya obat yang entah apa itu.
"Aku kangen banget sama kakak, nanti malem ke kamar ya kak" bisik Gracia tersenyum manis
Vino mengerutkan dahinya dan melihat obat yang diberikan Gracia tapi Vino tidak tahu obat apa itu.
"Ini obat apa gre?" Vino bingung
"Nanti kamu tau kak hehehe" Gracia tersenyum nakal
Gracia, Shani, dan Anin melangkah ke kamar Gracia yang telah dia tinggali sebelumnya untuk saling melepas rindu mereka dan Vino bersiap-siap untuk pergi bekerja.
*
Malam hari mereka semua makan malam bersama, hari ini kedua orangtua Vino ada di meja makan bersama dengan mereka. Ditengah makan malam mereka, ayahnya menatap kepada Gracia, Shani, dan Anin.
"Om pengin tahu, kenapa kalian keluar dari jkt?" Ayahnya bertanya kepada mereka bertiga.
Vino tersedak mendengar pertanyaan ayahnya ke mereka bertiga.
"Kamu kenapa Vin?" Mamahnya kaget memberikan segelas air
"Gpp mah, tadi ngga sengaja" Vino segera minum
"Kita ngga bisa bagi waktu lagi dengan jkt om" Shani menjawab pertanyaan ayahnya
"Ohhh gitu om kira kenapa" ayahnya mengangguk
Vino bernafas lega mendengar jawaban Shani, mungkin ini saatnya dia mengatakan yang sebenarnya pada orangtuanya.
"Yah besok dirumah ngga?" Tanya Vino
KAMU SEDANG MEMBACA
K3 (21+) [End]
Romance21+ (belum direvisi) Mohon bijak dalam membaca Ini hanya fantasi belaka dan nama di dalam cerita hanya kebetulan saja terpikirkan dipikiran author. Jika kebetulan sama dengan nama tersebut author mohon maaf Kisah menceritakan seorang pemuda yang mem...