Tujuh

28 9 0
                                    

=hari ke 2 belajar bersama jeno=

jam dinding rumah jeno telah menunjukkan pukul 15.00 namun yeji tidak kunnjung datang kerumahnya. berkali-kali jeno berjalan bolak-balik menunggu kedatangan yeji seperti setrika uap milik mama nya.

"jenoyaaa.. kamu ngapain nak?" tanya mamanya dari atas balkon

"sedang menunggu teman mah."

"siapa? nana?"

"bukan, tapi yeji"

"owhh... mama fikir nana yang mau datang" yaa.. mama hwasa memang lebih menyukai nana di bandingkan yeji, karna nana tampak lebih feminim di daripada yeji.

-

beberapa saat kemudian yeji datang bersamaan dengan hyunjin yang mengantarnya dengan mobilnya itu. 

"kenapa harus datang dengannya?" benak jeno jengkel

"hai jeno, sorry telat tadi aku harus makan dengan hyunjin dulu, hehehe" kata yeji sebari turun dari mobil menghampiri jeno, begitu juga dengan hyunjin yang membantu menurunkan koper pemberian jeno yang dititipkan padanya itu.

"apa kau tidak punya hp untuk menghubungiku hah?!" marah jeno

"sorry.. sorry... "

 "yeji, jeno! aku harus pulang duluan, ada urusan yang lain." pamit hyunjin pada mereka berdua sebari kembali masuk kemobilnya itu.

"baiklah, hati-hati, makasih udah nganterin" kata yeji ramah

"santai." jawab hyunjin dan langsung melajukan mobilnya.

"sini kubantu bawa kopernya" jeno pun membantu membawakan koper yeji yang berisi buku-buku itu masuk kerumahnya untuk dipelajari kembali. "hyunjin itu supir pribadi mu ya?" tanya jeno mengejek.

"supir pantatmu" celetuk yeji

mama hwasa turun kebawah menyadari teman yang sedari tadi ditunggu jeno itu sudah tiba.

"annyeong tante.. " sapa yeji

"annyeong yeji.."

"yeji izin belajar disini sama jeno lagi ya tante"

"tidak masalah, santai aja yeji." ucap mama hwasa ramah

"lihat sekarang, kau sudah mulai mengajari temanmu juga. apa kau sadar kau juga harus belajar untuk ujian semester akhir mu nanti?" tanya mama hwasa menggunakan bahasa mandarin agar yeji tidak merasa tersinggung.

"iyaa ma, aku hanya membantunya sedikit lagian minggu depan aku akan kembali ke seoul untuk sekolah lagi." jawab jeno dengan bahasa mandarin juga.

"baiklah, ibu hanya takut kau tidak lulus sekolah. percuma jika kau diterima di universitas unggulan tapi tidak lulus sma. itu tidak ada gunanya."

"iyaaa... maaa...."

"oh iya, mama lupa. hyung mu jaehyun tadi meninggalkan sesuatu untukmu sebelum ia berangkat tadi."

"apa itu?" jawab jeno menggunakan bahasa yang di mengerti yeji

"ada hadiah dari jaehyun untukmu." mama hwasa mengeluarkan sebuah amplop yg berisikan tiket pesawat untuk jeno. 

jeno pun antusias membuka isi amplop itu. "tiket pesawat? for what?" tanya jeno bingung

"kata jaehyun kalau kau naik bis untuk daftar ulang nanti kau selalu mengeluh sakit punggung pada hyung mu itu, kalau kau naik pesawat dengannya kau malah membuaatnya tidak fokus. makanya hyungmu memberikan ini untukmu." perjelasmama hwasa

the ridinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang