Sakura terus berjalan bolak-balik mengelilingi kamar mewah itu. Tak bisa begini, dia harus kabur! Bagaimanapun, Nenek dan Kakak nya pasti cemas! Harus ada rute pelarian disini!
Tapi... dimana itu?
Underworld versi Uchiha ini nampak dijaga ketat dan tak bisa diterobos dengan mudah, tanpa takut terdeteksi. Ia rasa, gerakan memberontak sekecil apapun, akan dapat ditemukan dengan sangat mudah. Ah, sial sekali dia harus jatuh di tangan si brengsek Uchiha itu.
"Metode apa... metode apa! Ayolah, Sakura... kau adalah satu-satunya si gadis pintar dan licik disini! Ayo berpikir lah!" gumam Sakura seraya mengacak-acak surai merah muda nya frustasi. Ia bahkan mengakui 'gelar' tersembunyi nya. Yang mana, selalu disematkan sang Nenek dan Kakak nya padanya.
"Menggunakan kekuatanku, rasanya tak mungkin. Aura disini terlalu menekan. Kekuatanku tak bisa dikeluarkan secara maksimal!" gumam nya kesal saat ia berusaha menggunakan kemampuan nya. Bunga yang ia tumbuhkan, mendadak layu.
Sialan! Ini jelas karena kekuatan disini tidak bagus untuk bunga itu!
Sakura kemudian mengepalkan tangan mungil nya. Apa... dengan tinju saja? Kekuatan eksternal dikombinasikan dengan kekuatan internal... cukup bagus. Tapi, itu akan menimbulkan gerakan besar. Jika memang itu satu-satu nya jalan, ia harus gesit!
Ah, jadikan itu ide cadangan saja!
Ia akan memikirkan cara yang lebih halus dan tak terlihat! Karena itu, ia harus mempelajari posisi dan letak-letak di istana gelap ini. Setelah itu, kemudian ia bisa memikirkan rute untuk pelarian!
"Terpaksa aku harus tunduk sementara." bisik nya halus. Mood nya cukup membaik. Karena itu, setelah puas berkeliling, Sakura duduk diam. Menatap pantulan dirinya di cermin berbingkai emas di depan nya.
Disana, sosok cantik nya terpantul indah. Iris emerald nya bersinar terang dengan rambut soft pink terurai lembut di bahu dan punggung nya.
"Inikah tampang si pintar dan licik itu?" gumam nya seraya menyentuh wajah nya. "Ck, memang, penampilan bisa menjadi berkah atau bencana! Ah, sebaiknya aku segera tidur!" seru nya cepat. Dengan kibasan tangan nya, lilin-lilin disana padam dan kamar pun menjadi gelap.
Meanwhile....
"Bagaimana dengan dia?"
Sasuke melirik dingin seorang pelayan yang nampak malu-malu, membungkuk hormat padanya.
"Menjawab Yang Mulia, nampak nya beliau sedang dalam suasana hati yang buruk. Sebelum masuk ke kamar nya, beliau nampak marah sekali dan sampai sekarang belum keluar." jawab pelayan wanita yang masih muda itu sopan, sesekali mencuri pandang kearah wajah tampan yang menampilkan ekspresi dingin itu.
Sasuke diam. Sebelum mengangguk. Itu bagus. Lagi pula, sudah saat nya gadis itu tertidur. Karena underworld versi Uchiha ini selalu gelap, tidak akan ada yang tahu apa itu siang, apa itu malam. Jadi, menurut waktu dunia luar, ini malam dan saatnya untuk tertidur.
Sebenarnya orang-orang istimewa semacam dia, Sakura, ataupun teman-teman nya itu, tak membutuhkan tidur. Bagaimanapun, mereka bukan manusia yang 'sesungguh nya'. Jadi, makan dan tidur bisa dilakukan sesuai suasana hati atau sebagai pelengkap saja.
"Baiklah, kamu bisa kembali."
"Baik, saya pamit undur diri, Tuan."
Pelayan wanita itu membungkuk sopan dan pergi. Melihat reaksi dingin Yang Mulia-nya, pelayan itu yakin bahwa gadis itu membuat masalah dan membuat Raja-nya cemas. Tapi, itu bagus. Ia tidak rela jika Yang Mulia-nya tidak menjadi milik nya dan memilih orang lain!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eternal Love (Hades×Persephone, SasuSaku Ver.)
FanfictionSeperti layak nya kisah Hades yang jatuh cinta pada Persephone, karena ketidaksengajaan nya saat melintas, dan melihat sosok cantik menawan itu sedang asyik memetik bunga. Untuk yang pertama kali nya, Hades begitu menginginkan seorang pendamping hid...