Haechan memakan ayam gorengnya, pasca putusnya dia dengan Renjun tiga hari lalu, Haechan mengajak Jaemin, Jeno, dan Lucas untuk makan bersama di restoran ayam favorite mereka.
"Jahat banget anjir lo mutusinnya," ucap Jaemin,
"Nggak usah heran juga sih Jaem, namanya juga Haechan," timpal Lucas, mendengar itu Haechan hanya tertawa kecil, ia kemudian menyandarkan kepala pada bahu Jeno yang duduk disampingnya.
"Bodo amat, dia nggak mungkin dendam juga sama gue," ujar Haechan."Kasian tapi Chan, dia satu-satunya cowok bener yang pernah jadi pacar lo," ucap Jaemin. Haechan menggeleng,
"Mantan pacar gue sama aja, bejat. Lo nggak tau aja Renjun sebenernya suka hal-hal berbau nakal," balas Haechan,
"Nah kalo ini?" tanya Lucas sembari menatap Jeno, yang ditatap hanya balik menatap dengan tatapan polosnya sembari mengunyah ayamnya.
"Anjir Chan, polos banget mukanya sampe' pengen gue sodok," ucap Lucas. Haechan dan Jaemin terbahak, Jeno hanya diam karena tidak tahu maksud Lucas,
"Dia yang nyodok Haechan by the way," ujar Jaemin. Lucas membulatkan matanya tak percaya,
"Serius lo anjing?!" tanya Lucas, suaranya terlampau keras hingga membuat beberapa orang menatap kearah mereka. Sudah seperti rumah sendiri kalau kata Haechan,"Nggak nyangka gue Jen, anak...se-pinter dan pendiem kek lo-"
"Haechan yang ngajarin, bejat emang dia," sahut Jaemin. Jeno sekarang mengerti kemana arah pembicaraan mereka.
"Kalian kalo ngobrol emang suka ngomongin beginian?" tanya Jeno.
"Santai aja sih Jen, mau ngobrolin apa aja asal seru," jawab Haechan,
"Chan, gue ke perpus kota dulu," ucap Jeno sembari meminum es tehnya,
"Eh eh, gue ikut," ujar Haechan yang menimbulkan kerutan di kening Lucas dan Jaemin,
"Tumben lu mau ke perpus? biasanya aja udah kek tempat haram buat lo," tanya Jaemin,
"Demi Jeno apasi yang nggak?" Haechan ikut berdiri lalu menggandeng tangan Jeno, entahlah sepertinya menggandeng tangan Jeno adalah kebiasaan barunya,
"Bye bye, jangan kangen sama gue ya selirku," ujar Haechan sembari memberikan flying kiss pada Jaemin dan Lucas, lantas ia mengambil langkah keluar dari restoran sembari menggandeng Jeno.
Keduanya berjalan menuju ke tempat Haechan memarkirkan motornya, tapi langkah Jeno terhenti ketika matanya menangkap sosok yang tak asing. Jeno tak pernah mengharapkan matanya bertemu pandang dengan mata sang empu, tapi Tuhan tak menghendaki, pemuda seumurannya itu berjalan menghampirinya dengan dua teman yang mengikutinya.
"Oi Jen, lama nggak ketemu ye?" orang itu adalah Eric, anak dari salah satu kolega Jaehyun yang pernah satu sekolah semasa SD dulu. Haechan yang hendak memakai helm menghentikan aksinya, menatap gerombolan anak yang menghampiri Jeno.
"Gimana kabar lo? Baik?" tanya Eric,
"Bukan urusan lo," jawab Jeno, ia memutuskan untuk berbalik menyusul Haechan, tapi niatnya terhenti ketika suara Eric kembali memasuki telinganya.
"Liat, dia anak yatim piatu, tapi jadi sombong pas diangkat sama orang kaya," ucap Eric, Jeno mengeraskan rahangnya, menahan amarah yang mulai menyelimuti kepalanya. Haechan mendengar semuanya, dia mengambil langkah dan berdiri disamping Jeno.
"Lo tuh udah yatim piatu, kenapa nggak sekalian mati aja lo sekalian?"
"Oh...gue inget, dia Lee Jeno itu kan?" timpal sang teman,
"Anjir, anak sakit jiwa masih idup, haha,"Sudah cukup Haechan mendengar, ia mengambil langkah untuk berdiri di depan Jeno.
"Mulut lo disekolahin nggak?" tanya Haechan, mendengar itu Eric mendengus,
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HOLIC (NOHYUCK) END
FanfictionCinta akan mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Lee Jeno dan Seo Haechan. Adalah 'ying' dan 'yang' yang pada akhirnya bersatu untuk mencari arti kehidupan bagi mereka. Haechan yang selalu bebas dan Jeno yang dipanggil 'sempurna' itu ju...