Petikan dan petikan gitar mengalun indah. Semua orang kini memperhatikan rara dengan seksama. Permainan gitar rara terdengar sangat indah. Bel istirahatpun telah berbunyi berbarengan dengan melodi indah yang rara nyanyikan
'Saat ku sendiri, ku lihat foto dan video
Bersamamu yang telah lama ku simpan'Semua orang terdiam. Suara rara sungguh indah. Bahkan para murid yang berjalan pelan hendak kekantin karena tak ingin berdesak desakan, mendengar nyanyian indah, mulai mempercepat langkah nya
'Hancur hati ini melihat semua gambar diri
Yang tak bisa, ku ulang kembali'Suaranya terdengar sangat menyedihkan. Alunan gitarnya sekan mengikuti alunan suara yang mulai gemetar
'Ku ingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu'Suaranya semakin bergetar tapi tak membuat suaranya sumbang. Tetapi justru terdengar sangat menghayati, membuat yang mendengarnya menjadi hanyut
'Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu
Namun semua, berbeda
Sulitku menghapus kenangan bersamamu'Bukan hanya bergetar, tanpa sadar air mata kelur. Tentunya membuat teman temannya terkejut. Tapi tak ada yang menghentikan nyanyian rara. Mereka ikut menikmati
'Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukan diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hanya rindu'Bukan hanya rara yang menitikan air mata, sepertinya yang lain juga ikut terhanyut dan menangis bersama
"Sumpah itu rara, suaranya bagus banget" reza yang tadi membawa bakso mulai bersuara
"Iyah. Tapi kedengerannya menyedihkan banget" Lisa juga ikut berkomentar
"Bahkan sekarang aja air matanya keluar. Gue ikutan sedih" Imas mulai menangis
"Mungkin itu pengalaman rara sendiri" bela bahkan sudah menangis
Bukan hanya teman sekelas rara yang berkomentar. Para penghuni kantin pun juga. Mereka menikmati dan ikut larut dalam nyanyian rara. Kantin yang biasanya ramai dengan para murid yang berebut memesan makanan, kini hening, seakan mereka tak ingin melewatkan nyanyian artis yang mereka tunggu dan membuatnya menyesal
Bahkan tidak ada yang menyadari dengan segerombolan pria tampan yang sedari tadi memperhatikan rara dengan seksama. Bara yang melihat rara menangis, ikut terenyuh. Hal apa yang rara rasakan, hingga bara terus melihatnya menangis
"Gue ga tau kenapa ikut sedih denger suara elu" gumam raka sangat pelan, bahkan tak ada yang mendengarnya saking pelannya
'Ku ingin saat ini, engkau ada di disini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, Tuhan tolong kabulkanlah
Bukannya diri ini tak terima kenyataan'Semakin terdengar menyakitkan. Sepertinya rara benar benar telah larut dalam kenangannya
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu
Hati ini hanya rindu
Ku rindu senyummu, Ibu...
Dikalimat terakhir rara menghentikan nyanyiannya dan petikan gitarnya. Entah bagaimana bentuk wajahnya sekarang, terlalu banyak air mata yang keluar.
Kini tepukan meriah terdengar riuh
Prok prok prok
Rara tersadar. Ternyata ia sekarang telah jadi objek tontonan semua orang. Membuatnya malu saja
Rara bagus banget
Suaranya indah banget
Gue kebawa baper
Ga nyangka lu nyanyi seindah itu
Rara ikut idol aja pasti gue vote
Pengen denger rara nyanyi lagi
Begitu banyak pujian yang terdengar, membuatnya semakin malu
"Cie cie malu ya" Imas malah meledek
Rara hendak menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan mungilnya, tetapi dilihatnya seseorang yang ia kenal telah memperhatikannya dengan seksama. Rara pun melambaikan tangannya dan memanggil orang itu
"Abang sini, sini" suara rara yang tadi terdengar menyedihkan, tiba tiba berubah manja
Betapa terkejutnya yang lain melihat gerombolan Most Wanted kini mulai memasuki area kantin, jalannya pun sudah seperti model terkenal. Sangat tampan. Terlebih melihat senyum mereka, yang memang hampir tidak pernah dilihat. Sangat tampan
Rara pun bergelayut manja pada lengan bara "Abang sejak kapan dikantin, ko ga nyamperin aku dari tadi"
Bara membelai rambut rara dan tersenyum "Sejak kamu mulai nyanyi dan main gitar. Suara kamu bagus banget. Abang bahkan ga tau kamu bisa maen gitar"
"Iyahlah suara aku bagus, kan aku titisannya raisa" rara menjawab dengan percaya diri
"Lu mah titisan nyi roro kidul" andi malah meledek
"Bacot" rara hanya mendelik kesal
Mereka pun tertawa. Imas mulai menyadari bahwa dalam gerombolan itu ada yang ia kenal, ia pun segera menyapanya "Eh ka riko, selamat siang ka"
"Lu kenal sama temennya abang gue"
"Iyah. Ka riko ini ketua eskul musik. Ini juga gitar punya dia yang gue bawa" rara hanya beroh ria
"Gimana kalo elu ikut eskul musik, suara luh bagus banget. Permainan gitar elu juga indah" Riko mulai bersuara
"Enggak mau, gue sibuk" rara menolak dengan tegas
"Sibuk apa? "
"Ngedrakor dan manja manjaan sama abang" kini rara mengedipkan sebelah matanya pada bara, ia hanya tersenyum kikuk
Terlalu banyak obrolan yang tidak berguna, rara pun segera memakan baksonya dengan lahap.. Perutnya sudah lapar dan minta diisi
"Mwakwashwigh zhwaaa bwakswonywa" ucapnya tidak jelas
"Abisin dulu makanannya baru ngomong" nasehat bara. Rara hanya mengangkat jempolnya . Kini rara terlihat sangat imut, terlebih pipinya yang mengembul karena bakso, membuat keimutannya semakin bertambah. Raka bahkan begitu lekat menatap rara
Cantik. Ucapnya dalam hati
_______________________________________
Sedikit cerita. Tadi tuh aku lagi rehat sejenk dari skripsi. Terus puter puter lagu indo di youtube, biasanya aku denger lagu korea, tapi lagi iseng pengen denger lagu indo. Ternya ketemu lagunya Andmash hanya rindu. Terus kepikiran pengen lanjutin cerita ini
Jadi aku minta maaf kalau chapternya pendek dan ga seru
Selamat menikmati chapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF RARA (End Season 1)
Fantasía(Transmigrasi series 2) Ratna seorang wanita karir yang kehilangan keluarganya pada saat wisuda, yang memiliki hubungan dekat dengan abang kandungnya Dan rara seorang gadis berseragam SMA yang sangat dibutakan cinta, membenci keluarganya, terutama s...