04 | Anti romantis

180 40 6
                                    

Kita saling menatap jendela pembatas yang sesungguhnya ingin aku hancurkan. Tak masalah selagi berada di sampingmu pun sudah membuatku bahagia.

_To D by F

•••

||Strange Love - Chun Dan Bi||
||Recomend For You||



Malam semakin larut, bintang dan bulan mulai mendominasi langit malam. Suara mesin mobil yang terdengar di halaman rumahnya mengambil alih atensi Dirga. Dia pun segera menghampiri ruang tamu dan terduduk disana sambil menggenggam kertas lusuh. Kemudian pintu besar itu terbuka dan menampilkan siluet laki-laki paruh baya kelewat gagah dengan jas rapih dan tas kerja berbahan kulit.

"Pah, Dirga lupa kasih surat panggilan orang tua," sahut Dirga berdiri menatap laki-laki itu teramat santai dengan tangan terjulur mau menyerahkan surat lusuh itu.

Dia pun berjalan ke arahnya mempertemukan atensi mereka dengan sangat intens. Dirga langsung menelan ludahnya susah payah setelah mendapatkan tatapan bengis ingin menikam dari sorot mata laki-laki itu. Sepertinya dia paham, Dirga semakin memahami situasi bahwasanya dia sudah terlambat.

Sangat-sangat terlambat!

Dirga hanya tercengir bodoh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kemudian langsung berlari kesetanan saat laki-laki itu mengejarnya dengan sangat cepat.

"Begundal!" Amuk Randy melempar tasnya asal kemudian mengejar anaknya seperti orang kesurupan.

"P-pahhh-Iya, maafin ... Maafin Dirga!"

"Sini kamu anak bandel!" teriak Randy.

"Papah istighfar! Yuk bisa yuk, Ashaduala-Ilaha-ILLALLAHU-AKBAR!" Dirga berlari memutari meja besar ruang tamu, saat Randy mengejarnya lagi.

"Anak Jancok!" teriaknya keras. Membuat Bi Nirma geleng-geleng kepala menyaksikan kedekatan Ayah dan anak itu yang terlampau romantis.

Jarak Dirga dan Randy hanya terhalang meja besar ruang tamu. Tatapan membunuh itu seakan membara di sorot matanya. Dirga menelan ludahnya paksa dan merengutkan bibirnya lucu. Berharap ini bisa membantu, namun sepertinya tidak! Papahnya kalau sudah mode singa seperti ini jadi sulit dijinakkan. Sekarang yang dia harapkan hanyalah perlindungan Allah SWT dari hukum gantung Papahnya sendiri.

"Pah, udahan ngamuknya. Nangis nihhhh!"

"Apanya yang gak ngamuk? Papah dipanggil Kepala sekolah, wali kelas kamu, dapat kabar kamu bolos sekolah satu bulan!"

"Iyaa ... Maafin Dirga."

"Kesini! Satu ..."

"Pahhhhhhh!" ringis Dirga.

"Papah mau kurbanin aja anak bandel kaya kamu buat nanti Idul Adha, cepet kesini! Dua ..."

"I-iyaaaa ini, janji gak nyubit!" Pasrah Dirga setengah berteriak. Kemudian dengan berat hati mendekati Randy takut-takut.

Lighting Up Your World [Slow-up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang