Part 2

217 28 4
                                    

“Nora!”

Aku menoleh. Dia berlari ke arahku. Ketiga temannya berada di belakangnya sedang mengejarnya.

“Calum! Kesini kau!” teriak Michael yang berambut hitam dengan highlight yang berwarna biru keunguan.

“Awas kau ya!” sahut Luke si pirang bermata biru.

“Kesini atau kugelitiki kau sampai berteriak seperti gadis kecil!” teriak Ashton yang tertua, berambut cokelat keemasan dan keriting.

Calum menghampiriku dan langsung bersembunyi di belakangku. “Nora, tolong aku! Lindungi aku!”

“Kau ini laki-laki, kenapa tidak lindungi dirimu sendiri?” jawabku sambil tertawa geli.

“Kau tidak mau melindungiku?” tanyanya dengan pandangan penuh permohonan. Aku menggeleng tegas. “Kalau begitu aku akan melindungi kita berdua.” Lanjutnya sambil menarik tanganku dan berlari.

Jantungku berdegup begitu kencang sejak Calum menggenggam tanganku.

“Ayo, Nora! Kita harus menyelamatkan diri!” dia berkata sambil mengangkat satu tangan lainnya kedepan seolah hendak terbang. Aku tertawa. Tingkahnya layaknya pahlawan super. Tapi, dia memang pahlawan super. Dia pahlawan superku.

Sure | Calum 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang