Part 3

189 29 0
                                    

“Nora!”

Aku mendongak. Aku menemukan Calum sedang duduk sambil mengayunkan kakinya di atap.

“Naiklah!” teriak Calum lagi.

“Baiklah! Tunggu aku!” balasku. Aku segera berlari memasuki rumah, mengambil cemilan dan berlari menuju atap.

“Mau, cemilan?” tawarku.

“Tentu,” jawab Calum tersenyum yang membuat jantungku berdetak keras. Setelah Calum mengambil cemilannya, aku duduk di sampingnya. Jarak kami agak jauh dan Calum memperkecilnya dengan duduk tepat di sebelahku dengan jarak … mungkin 1 cm. Jantungku kembali berdetak keras.

“Nora,”

“Hmm?”

“Hari ini aku melihat gadisku dan kameranya. Dia sedang membidik sebuah pemandangan yang indah. Aku yakin hasilnya pasti juga indah.”

Aku meghela napas panjang. Padahal, aku juga mengambil gambar sebuah pemandangan yang indah. Sepertinya, gambar milik gadis itu lebih menarik menurut Calum. Aku memaksakan sebuah senyum, “Benarkah? Kau menyapanya?”

Calum menggeleng, “Tidak, saat itu. Tapi, sepulang kuliah aku mengobrol dengannya,”

“Apa yang kalian bicarakan?”

“Hal-hal yang biasa kami bicarakan.” Hatiku rasanya seperti tersayat saat itu juga, “Tapi, saat aku bicara dengannya tentang apa yang biasa kami bicarakan dia selalu terlihat sedih.”

“Mungkin sebaiknya, kau jangan membicarakannya lagi, Calum.”

“Benarkah?”

“Tentu saja. Bukankah itu sudah jelas?” aku menjawab tanpa menatapnya. Calum terdiam lalu, tiba-tiba dia mengelus pipiku lembut.

“Terima kasih, Nora.” Ujarnya sambil terus mengelus pipiku dan tersenyum.

“Hei, Calum! Ini sudah waktunya! Kita harus ke studio sekarang!” tiba-tiba Luke berteriak memanggilnya dari bawah.

Aku mengangkat alisku sebagai isyarat untuk menanyakan apa yang sedang mereka kerjakan di studio.

“Kami sedang, mengerjakan album perdana kami. Aku baru saja selesai mengerjakan sebuah lagu untuk gadisku.” Ujarnya sembari melompat ke balkon lotengnya dan berlari ke bawah.

You just a little bit outta my limit.

It’s been two years now, you haven’t even seen the best of me.

Out of My Limit milik mereka, 5 Seconds of Summer, berdengung di otakku. Tanganku mengepal keras. Kuku-kukuku terasa sedikit menancap di kulitku. Dadaku naik turun karena napas yang memburu. Aku menutup mataku untuk menenangkan diriku seperti yang biasa kulakukan. Tapi, aku tidak bisa. Kata-kata Calum tentang lagu yang dibuatkannya untuk gadis yang disukainya terus terngiang di telingaku.

“Calum! Kita harus bicara!” teriakku pada Calum dari atap/

Aku tak bisa menahan lagi. Aku bisa melihat wajah Calum yang bingung. Aku tidak peduli, maka aku berbalik dan berlari ke bawah.

“Ada apa?” Tanya Calum sesampaiku di bawah.

“Apa maksudmu tentang lagu yang kau buat untuk gadismu?” tanyaku.

“Apa?”

“Kenapa kau membuat lagu untuk gadis yang kau sukai?!” tanyaku setengah marah.

“Kenapa kau bertanya?”

“Calum, apa kau tidak pernah menyadarinya?”

“Apa?”

“Saat kau berbicara tentang gadismu yang sangat kau sukai padaku, apa kau tidak pernah menyadarinya?”

“Menyadari apa?”

“Menyadari bahwa aku menyukaimu!” teriakku. Calum terdiam dia tertegun. Begitu pula Michael, Luke dan Ashton yang sedang berdiri dan bercakap cakap di depan mobil mereka. Tentu saja. Aku baru saja menyatakan perasaanku pada seorang cowok dengan suara keras. Aku menghela napas. Merasa kesal dan bodoh. Tapi, aku tetap melanjutkan.

“Tahukah kau? Selama dua tahun terakhir ini, aku menyukaimu. Sangat menyukaimu. Tapi, kau malah menyukai gadis lain yang tak mau kau beritahukan padaku dan hampir dalam setiap obrolan kita, kau membahasnya. Tahukah kau, bagaimana rasanya? Sakit. Tidakkah kau menyadarinya?”

“A-aku? K-kau?”

“Ya, aku menyukaimu. Dan tahukah kau? Aku mulai kesal dan tak bisa lagi mendengar segala hal yang bersangkutan dengan gadismu!” bentakku.

“Apa yang barusan itu, kau yang mengatakannya?” Tanya Calum dengan tampang tanpa dosa.

“Argh! Seharusnya aku tahu ini semua percuma! Seharusnya aku mundur dan pergi sejak dulu! Jangan bicara denganku lagi!” teriakku kesal dan segera berbalik bergegas masuk ke dalam rumah.

Sure | Calum 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang