delapan

9.4K 724 32
                                    

Happy reading❤.

Sudah satu minggu Kenan tinggal di mansion Adhinata. Semua berjalan dengan baik, Kenan sudah tidak terlalu canggung kepada mereka semua bahkan, Kenan sering merengek kepada mereka. Kenan menjadi lebih manja dan sangat aktif membuat mereka harus memiliki kesabaran di luar batas.

Kini Alva dibuat bingung oleh Kenan yang tiba-tiba menghilang. Tadi Kenan meminta untuk di ambilkan minuman karena merasa haus, setelah Alva mengambilkan minuman ia tak langsung memberikan kepada Kenan yang berada di ruang keluarga dan pergi mengambil camilan yang sengaja ia letakkan di kamarnya. Tapi saat ia kembali ke ruang keluarga melihat kalau Kenan sudah menghilang.

"Adek kamu dimana sih." Gumam Alva mencari Kenan di bawah meja.

"Ngapain lo?" Tanya Raja yang baru saja turun dari kamarnya melihat Alva kebingungan.

"Gue nyari Kenan tadi dia nonton tv disini, tapi sekarang gaada" Jawab Alva yang membuat Raja ikut panik.

"Tanya bang Roy, kebetulan banget dia di sana" ucap Raja yang melihat Roy salah satu bodyguard keluarga Adhinata. Lalu mereka berjalan ke arah Roy untuk menannyakan dimana Kenan.

"Bang Roy lihat Kenan nggak?" Tanya Raja pada Kenan.

"Tadi saya lihat den Kenan di taman den" jawab Roy sopan.

Alva dan Raja begegas menuju taman. Di sana terlihat tidak ada siapapun. Hal tersebut pun membuat mereka semakin kelimpungan.

"Haduh bang gimana nih Kenan gaada" ucap Raja khawatir.

"Gue juga gatau"

"Neduh dulu bang panas" ujar Raja di angguki oleh Alva. Mereka berada di bawah pohon mangga yang memang di tanam di mansion.

"Kenan lo dimana sih" ucap Alva frustasi seraya mengusak rambutnya kasar.

Terdengar suara cekikikan dari atas membuat mereka penasaran, tidak mungkin kan jika hantu di siang bolong?. Seketika mata mereka membulat ketika melihat Kenan yang sedang santainya duduk di atas pohon dan memakan buah mangga yang sudah matang dengan dibuka menggunakan giginya.

"KENAN" teriak mereka berdua.

Kenan yang di teriaki seperti itu hanya cekikikan khas dirinya. Mereka berdua melihat Kenan yang sudah nangkring di atas pohon pun panik seketika takut jika nanti Kenan akan jatuh dan terluka.

"Kenan turun!, nanti kamu jatuh." ucap Alva pada Kenan.

"Nggak Kenan masih mau makan Mangga."

"Baby turun yuk!." ujar Raja.

Namun Kenan hanya membalas dengan gelengan dan memanjat lebih tinggi lagi untuk mengambil mangga yang matang. Hal tersebutpun membuat mereka semakin panik.

"Al ayo turun nanti abang beliin kamu mainan banyak" ucap Alva.

Kenan sedikit tergiur namun ia urungkan karena ia masih ingin makan mangga. Mangga memang buah favorit Kenan sejak dulu, apalagi jika buah mangga setengah matang yang masih asam dibuat rujak dengan bumbu pedas, ahh membayangkan saja sangat nikmat.

Saat hendak mengubah posisinya karena tidak nyaman, tangannya tidak sengaja terkena kulit mangga yang ia taruh di sebelahnya pun membuat dirinya terjatuh karena licin. Namun seseorang lebih dahulu mendekapnya.

HAP

Jantung Kenan berdebar dua kali lipat, tangannya juga ikut bergetar karena syhok. Mereka semuapun khawatir terhadap Kenan untung saja ada Daniel dengan sigap menangkapnya kalau tidak pastikan bahwa dirinya akan terluka.

"Kamu gapapa kan baby?" Tanya Daniel khawatir, Kenan hanya diam dan mengeratkan pelukannya di Daniel dan sesegukan.

"Adek ga luka kan?"

"Ada yang sakit nggak?"

Tanya Raja dan Alva pada Kenan.

"Hiks takut hiks hiks" ucap Kenan sesegukan.

Daniel pun membawa Kenan yang masih di gendongannya unthk masuk ke dalan mansion. Renata dan Bobby bersama Rose pun terkejut melihat Kenan yang menangis di gendonhan Daniel dan di susul oleh Alva dan Raja.

"Kenan kenapa?" Tanya Renata saat melihat Kenan yang sesenggukan.

"Kenan tadi mau jatuh dari pohon mangga bunda, untung aja bang Daniel langsung nangkep Kenan" jawab Alva membuat mereka semakin panik.

"Kenan gaada yang luka kan sayang? Ada yang sakit nggak? Perlu ke rumah sakit?" Tanya beruntun daru Rose membuat Kenan semakin kencang menangisnya.

"Kenan cuma syhok, jadi gausah ke rumah sakit" ucap Daniel berlalu membawa Kenan menuju lift untuk pergi ke kamarnya.

Setelah sampai di kamar Daniel duduk di tepi ranjang dengan posisi memangku Kenan yang masih menangis seraya memeluknya erat seakan tidak mau jika Daniel pergi.

"Baby udah ya nangisnya nanti kamu sesek, sekarang tidur ya abang temenin" ucap Daniel merebahkan dirinya dan Kenan.

Ia membawa Kenan kedalam dekapannya. Kenan yang terlalu lelah menangispun tertidur, mata yang sembab dengan hidung yang memerah membuat Kenan sangat menggemaskan.

Daniel yang melihat itupun menahan diri supaya tidak menggigit pipi berisi milik adik bungsunya yang sangat menggemaskan.

"Adek abang gemesin banget sih, jangan nakal ya baby abang ga suka lihatnya." Ucap Daniel yang entah di dengarkan Kenan atau tidak karena Kenan yang tidur.

Cup

Daniel mencium pipi berisi milik Kenan dan ikut menyusul Kenan yang tertidur. Tanpa di sadari dari arah pintu Renata dan juga Bobby yang melihat itupun tersenyum.

...

Satu kata buat Kenan.
Satu kata buat Author.

Aku bakalan update double spesial kalau cerita ini udah 1k view ya guys.

Makasih yang udah baca dan vote❤.

Tbc

K E N A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang