TUJUH

62 30 25
                                    

Ashalina memasuki ruangan kelas dengan kesal. Ia menaruh tas nya dengan kasar di kursi. "Salah apa sih gue sama tu cowok!" Batin nya. "Mimpi apa semalem bisa berurusan sama cowok tengil kayak dia."

"Selamat pagi anak-anak." Ucap guru yang baru saja tiba memasuki kelas.

"Pagi pak." Jawab seluruh siswa.

"Anak-anak, hari ini bapak ada seminar dengan beberapa guru lain, jadi bapak cuma kasih tugas aja ya lewat email, nanti kalian bisa kirim tugasnya lewat email bapak saja, oke?"

"Oke pak siap." Balas seluruh siswa dengan gembira.

"Eum- Ashalina mana?" Tanya Pak Guntur.

"Hadir pak." Balas Ashalina seraya mengangkat tangan kanannya.

"Ikut bapak ke ruang guru."

"Iya pak."

Ruang guru

"Ada apa pak?"

"Jadi gini, untuk program bea siswa kamu, alhamdulillah sudah diterima, jadi selama kamu bersekolah disini, biaya sekolah kamu sudah ditanggung oleh pihak sekolah."

"Alhamdulillah, terimakasih banyak pak." Ucap Ashalina.

"Iya sama-sama, oh iya Asha bapak berpesan sama kamu ya, supaya kamu jaga nama baik sekolah ini, jangan sampai kamu berulah, jangan sampai nama kamu tercoreng, karena itu akan berpengaruh dengan program bea siswa yang diberikan ke kamu, paham?"

"Siap pak, paham." Ucap Ashalina. "Kalau begitu saya pamit dulu yaa pak, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

Jam Istirahat

Ciara berpikir kali ini ia ingin menjemput kakak nya untuk mengajak makan mie ayam Bu Imah di kantin. "Kakak, ayo ke kantin." Ucap Ciara ketika berpapasan dengan kakak nya dipintu kelas.

"Udah istirahat kamu?" Tanya Ashalina

"Udah, ayo ke kantin kak." Ajak Ciara. "Laper--" Ringiknya.

"Sebentar." Ashalina menghentikan ajakan Ciara sebentar. Ia menyerogoh saku celana nya, dan menemukan uang yang sisa hanya 10.000 saja."

"Tinggal itu kak?"

"Iya tinggal ini, kenapa?"

Ciara merengutkan dahi nya, "40.000 nya buat apa?"

"Ohh, 20.000 nya Buat bayar buku modul kakak, sisa nya kan buat naik angkot nanti,"

Ciara menepuk pelan dahi nya, "Ih kakak, kenapa harus dibayar dulu sih modul nya, kan bisa besok. Kalau gini mau jajan apa pake uang 10.000 doang?"

Ashalina merasa bersalah atas tindakannya, "Ini kamu bawa aja." Ashalina memberikan uang itu kepada adiknya, "Kamu beli apa aja terserah, kakak kenyang,"

Ciara masih meragukan ucapan kakak nya itu, "Be-beneran gak papa?"

"Iya," Ucap Ashalina seraya tersenyum tipis, mencairkan suasana, "Udah sana, keburu bel masuk lho,"

"Makasih kak," Ucap Ciara dengan tingkah kanak-kanaknya,

"You're welcome."

Ashalina menghapas napas nya dengan ikhlas, Sebenarnya ia sangat lapar karena sejak pagi ia menolak sarapan yang disiapkan oma, agar oma  saja yang memakannya, tapi sekarang ke-dua kali nya ia harus menahan lapar lagi.

ASHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang