8. EARLY ABOUT IT

497 22 1
                                    

KIM RAE

Ini untuk kesekian kalinya selama 3 hari ini, aku berdiri di depan cermin tanpa memakai kaus.

Kuperhatikan abs di perutku.
Kuperiksa juga otot bisepku.
Kurasa Mereka tetap ada di sana
Tapi, apakah mereka menjadi lembek dan mengecil?
Tidak tidak, itu hanyalah perasaanku saja.

Memang kuakui sudah sekitar 1 bulan ini aku samasekali tidak melakukan olah raga.

Apakah aku harus mulai melakukan olah raga lagi?

Ya, sepertinya memang harus begitu.

Sial, aku benar-benar merasa terintimidasi dengan perkataan Alea beberapa hari yang lalu.

Kukenakan kembali kausku.
Lalu aku melangkah menuju halaman belakang.
Di sana terdapat beberapa alat gym.

Aku harus mulai berolah raga kembali.
Aku tidak mau abs dan bisep yang aku bentuk selama bertahun-tahun ini menghilang begitu saja.
Itu akan sangat konyol sekali.

Untuk langkah awal, aku melakukan peregangan dan pemanasan selama beberapa menit.
Setelah itu, aku melakukan push up sebanyak 30 kali.

Setelah itu, aku melakukan push up sebanyak 30 kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keringat mulai bercucuran di tubuhku.
Kemudian aku mulai menggunakan abs crunch mechine untuk melatih otot perut ku.

"Kau berolah raga Rae?" nuna tiba-tiba saja sudah berdiri di sampingku.

"Hemmm," jawabku singkat.

"Kenapa tiba-tiba sekali?" lanjutnya.

"Ya, sekedar menjaga kebugaran tubuh saja," jawabku asal.

"Apa kau begitu tersudutkan dengan perkataan Alea pagi itu?, tanya nuna sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Omong kosong macam apa itu nuna?"

"Mukamu memerah Rae," nuna tersenyum padaku.

Sial, benarkah mukaku memerah?

"Umm ... I-ini pasti karena aku berolah raga, suhu tubuhku menjadi meningkat," kataku gugup.

"Ahhh ... karena olahraga dan suhu tubuh meningkat ya."

"Ya, pasti karena itu," jawabku meyakinkan.

"Baiklah, bentuk kembali abs dan bisepmu, agar Alea tidak dapat lagi bicara omong kosong," ujar nuna serius.

"Ya, tentu saja, akan kubuat Alea bungkam dan menyesali kata-katanya."

"Hahaha," Nuna tertawa terbahak-bahak sambil meninggalkanku.
Bodohnya aku terpancing perkataan nuna.

...............

"Kami pulang," teriakan bocah tengil itu sungguh memekahkan telinga.

"Tidak bisakah suaramu kau buat sedikit manis?"

"Oppa, jangan mulai membuatku kesal."

"Ahhh ... bayi kecilku kesal rupanya."

"Oppaaa ...," jeritnya mulai merajuk, lalu masuk ke dalam sambil cemberut.

BUSAN, LOVE AFTER GITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang