KIM RAE
"Istirahatlah, kau pasti sangat lelah dan kurang tidur juga," kataku saat kami telah sampai di rumah.
"Selamat malam, terima kasih sudah mengajakku makan malam."
"Selamat malam," jawabku sambil tersenyum.
Sesampainya dikamar, aku segera membersihkan diri dan berganti pakaian.
Kemudian kurebahkan tubuhku di ranjang, kunyalahkan ponselku yang tadi kumatikan.
Dan ada belasan panggilan tak terjawab dari Minki hyung.
Ada juga beberapa pesan masuk.Dari : Minki hyeong
Siapa yang sedang bersamamu?
Jangan bohongi aku, aku tahu itu suara wanita.
Aku mendengar suaranya dengan sangat jelas.
Mengapa kau matikan ponselmu?
Apakah kau sedang berkencan?
Kim Rae, apa kau sedang berkencan?
Siapa wanita itu?
Jika aku tidak membalas pesannya, Minki hyung akan terus meneror ku.
Untuk : Minki hyeong
Kau sangat berisik hyeong
Katakan padaku,
Siapa yang sedang bersamamu tadiSiapa? Tidak ada siapa pun
Kau tidak bisa menipuku,
Aku mendengar suara wanita tadiKau salah dengar,
Itu suara radioPembohong, aku tidak percaya.
Baiklah, baiklah, itu Alea
Mentor NariMentor Nari?
Ya
Kalian berkencan? jinjja??
Tidak, bukan begitu,
Kami hanya makan malamKau berharap aku percaya, hah?
Hari ini dia pulang terlambat,
Jadi aku menjemputnya,
Lalau kami makan malam,
Hanya ituBenarkah?
Hyeong,
dia sangat berbakat,
Dia pandai danceBukankah dia mentor teater
Ya, tapi dia pandai menari,
Akan kutunjukkan padamu
KAMU SEDANG MEMBACA
BUSAN, LOVE AFTER GI
RomanceCerita fiksi Hanya sekedar imaginasi dari penulis. Senja menyapa kota Busan. Ombak menjilati bibir pantai gwangalli. Matahari turun sepenggalan dalam pandar serupa cadar. Pada jarak puluhan ribu mil, Ada rindu yang terhampar Pada jingganya langit se...