ALEA AL ZAHIRA
"Alea, Alea," aku merasa ada yang memanggil namaku.
Aku juga bisa merasakan seseorang menyentuh pipiku lembut.
Aku coba untuk membuka sedikit mataku.
Ada seseorang di depanku, tapi entah siapa dia.Dia menggenggam tanganku erat.
Aku kerjab-kerjabkan mataku.
Mencoba membiasakan diri dengan cahaya yang menerobos masuk ke dalam mataku.
Hingga akhirnya aku bisa membuka mata dengan sempurna.Kini aku bisa melihat dengan jelas sosok yang ada di hadapanku ini.
Dia menatapku lekat-lekat.
Di wajahnya tergambar kecemasan yang sangat jelas sekali.
Sebelum akhirnya senyuman mengembang di bibirnyaKim Rae.
Sosok pria Busan inilah yang pertama kali tertangkap olehku saat aku membuka mata."Aku senang kau akhirnya bangun," katanya padaku.
Aku merasa tenggorokanku sangat kering,
"Minum, aku haus.""Ah, ya," kulihat dengan cekatan dia menuangkan air dari teko yang ada di nakas sebelah ranjang perawatanku ke dalam gelas.
Dia menyuapiku minum dengan sendok secara hati-hati.
"Sudah," kataku saat kurasa hausku sudah hilang.
Dia mengusap ujung bibirku yang basah dengan ibu jari nya.
Dia memperlakukanku dengan begitu lembut dan sangat hati-hati."Aku akan memanggil perawat," ujarnya lalu menekan tombol pada sebuah alat yang ada di kepala ranjangku.
Sepertinya saat ini aku sedang berada di rumah sakit.
Kenapa aku berada di rumah sakit?
Apa yang telah terjadi padaku?Kurasakan perut bagian kiriku terasa nyeri, tapi tidak sesakit saat itu.
Sesaat kemudian kulihat seorang perawat masuk kedalam kamar.
"Dia sudah siuman," kata Rae pada perawat tersebut.
"Akan saya panggilkan dokter,"
Perawat itu mengangkat telpon yang menempel didinding, memencet nomornya, kemudian berbicara kepada seseorang.Setelah menelpon, perawat tersebut menarik meja beroda yang ada di ujung ruangan mendekat ke ranjang tempatku terbaring.
Kemudian mulai mengukur suhu tubuhku.
Memeriksa tekanan darahku.
Dan entah apalagi yang perawat ini lakukan.Tak berapa lama seorang dokter laki-laki datang. Umurnya mungkin sekitar 40 tahunan.
"Selamat sore," sapa dokter itu sambil tersenyum.
"Bisakah anda memberitahu saya siapa nama Anda?" tanyanya kepadaku sambil mulai memeriksa.
"Alea."
"Berapa usia Anda?"
"24 tahun."
"Bagus sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUSAN, LOVE AFTER GI
عاطفيةCerita fiksi Hanya sekedar imaginasi dari penulis. Senja menyapa kota Busan. Ombak menjilati bibir pantai gwangalli. Matahari turun sepenggalan dalam pandar serupa cadar. Pada jarak puluhan ribu mil, Ada rindu yang terhampar Pada jingganya langit se...