KIM RAE
Orang tua Alea akan kembali ke Indonesia, karena beberapa hari lagi Zain hyung akan menikah.
Hyeong dan nuna akan mengantar mereka ke bandara."Cepat sembuh, jaga dirimu baik-baik di sini, ibu akan menelphonmu setiap hari," Mrs. Hana memeluk Alea lama serta menciumi seluruh wajah putrinya.
"Ingat kata-kata ayah, turuti Mr dan Mrs. Kim, jangan membuat mereka repot dengan sifat keras kepalamu, kau sudah banyak menyusahkan keluarga mereka," Mr. Adam berkata tegas pada putrinya, kemudian mencium dahi putrinya.
"Hai, anak nakal, jaga dirimu baik-baik, jangan membuat semua orang cemas karena ulahmu, dengarkan apa kata dokter, cepatlah pulih dan segera pulang ke Indonesia," Zain hyung memeluk adiknya erat.
"Rae, tolong jaga Alea baik-baik.
Maaf karena merepotkanmu," kata ayah Alea padaku sambil menjabat tanganku erat."Aku pasti akan menjaga Alea, Anda jangan khawatir."
"Nak, ibu titip Alea, tolong jaga Alea ya," ibu Alea mengusap lenganku lembut.
"Tentu, Ibu, anda tidak perlu khawatir.
Aku akan selalu menjaga Alea.""Rae, aku serahkan adik nakalku kepadamu, jaga dia baik-baik, jewer telinganya jika dia bandel atau mulai keras kepala.
Kau sudah punya nomor ponselku, hubungi aku jika Alea membuat kekacauan lagi," pesan Zain hyeong padaku."Tentu akan aku lakukan itu hyeong, aku akan selalu mengawasi Alea, kau jangan khawatir."
Zain hyeong memelukku dan menepuk punggungku.
Dan kemudian mereka semua berangkat ke bandara.
.............................
Pagi ini Zain hyeong kakak Alea akan menikah.
Alea dan aku sudah berada di depan laptop sedang melakukan panggilan videocall sejak tadi.
Alea ingin mengikuti prosesi pernikahan kakaknya."Kak, kau sangat tampan sekali," puji Alea pada Zain hyeong, yang memang terlihat sangat gagah dan tampan.
"Hai, hyeong, apa kau gugup?" tanyaku pada Zain hyeong.
"Ya, aku sangat gugup.
Do'akan prosesi pernikahanku berjalan dengan baik.""Tentu saja, semua pasti akan berjalan dengan baik."
Prosesi pernikahan akan segera di mulai.
"Pakai masker dan topimu, aku tidak mau tamu yang ada disana menjadi heboh karenamu," perintah Alea padaku.
"Iya iya", kukenakan masker dan topi lalu aku kembali duduk di samping Alea.
Kulihat Zain hyeong sudah duduk di balik meja pernikahan bersama 5 orang laki-laki lainnya.
"Yang akan di lakukan oleh Zain hyeong ini prosesi apa namanya?"
"Prosesi akad nikah.
Semacam pemberkatan yang dilakukan oleh umat kristiani saat melakukan pernikahan.""Ahh ... aku mengerti. Akad nikah."
Hal pertama yang aku lihat dalam prosesi pernikahan ini adalah seseorang yang sedang mengaji.
"Mengaji," kataku pada Alea.
"Ya," jawabnya.
Setelah orang tersebut selesai mengaji, yang kulihat kemudian adalah seseorang yang sedang berpidato.
"Pidato dalam akad nikah?" tanyaku heran.
"Itu di sebut khutbah nikah, semacam nasihat sebagai bekal pasangan pengantin dalam membina rumah tangga."
KAMU SEDANG MEMBACA
BUSAN, LOVE AFTER GI
RomansaCerita fiksi Hanya sekedar imaginasi dari penulis. Senja menyapa kota Busan. Ombak menjilati bibir pantai gwangalli. Matahari turun sepenggalan dalam pandar serupa cadar. Pada jarak puluhan ribu mil, Ada rindu yang terhampar Pada jingganya langit se...