-CIA. 20

13.8K 1.3K 45
                                    

Taeyong yang baru saja sadar dari obat penenangnya merasakan sakit pada bagian kepalanya, ia juga segera menyadari sesuatu bahwa anaknya tidak ada bersama dengannya

Baru saja ia bermimpi bertemu dengan putranya, sepertinya kekhawatirannya sungguh dalam saat ini

Setelahnya ia segera memaksakan diri untuk bangkit dari ranjang pasien dan membuka paksa jarum infus yang berada di tangannya

"Apa yang aku lakukan ditempat ini?—akh aku harus mencari putraku" ucapnya sambil menyibak selimut putih yang menutup tubuhnya tadi

Namun...

BRAK

"Akh shhh.."

Ten yang baru saja memasuki pintu ruang rawat inap milik taeyong langsung terkejud kala melihat temannya terduduk diatas lantai rumah sakit

Melebarkan matanya,Ten langsung menghampiri taeyong "Tae apa yang kau lakukan?kau masih harus istirahat!" suruh ten sambil membantu taeyong untuk berdiri

"Tidak tidak hiks, mark sedang diluar sana sendirian ak—aku tidak mungkin membiarkan itu terjadi!"ucapnya yang coba bangkit namun tidak bisa karena kondisi tubuhnya cukup lemah saat ini

"Hiks ten, mark akan kedinginan diluar sana apa yang harus aku lakukan?aku ibu yang buruk—"jedanya sambil menundukkan kepalanya; taeyong benar benar sangat hancur saat ini

Apa yang ia lakukan disini? seharusnya saat ini ia bersama putranya, bukan ada di ruangan bercat putih ini!!

Semua ini membuat taeyong merasa runtuh dan hancur sehancur hancurnya,ia adalah seorang ibu yang buruk sungguh dan sangat buruk seharusnya ia tidak membiarkan putranya diluaran sana sendirian ini membuatnya sangat gila!!

Taeyong menjerit disertai isakan yang tiada hentinya, Ten yang melihat temannya seperti ini tidak mampu berbuat apa apa selain menenangkan taeyong mereka  berdua juga sama sama sedang mengandung

Taeyong juga sangat sensitif saat ini apalagi jika menyangkut tentang putranya

"Mark? apakah putraku sudah kembali?putraku mark tidak akan kembali?tidak—hiks hiks kumohon tolong bantu aku tenn"ucapnya bertanya dan menjawab sendiri membuat ten semakin memeluk erat tubuh mungil taeyong

"Taeyong aku mohon jangan seperti ini hiks,aku yakin mark akan cepat ditemukan"ucap ten menenangkan temannya itu

"Bagaimana ini?aku ibu yang buruk"isaknya semakin kencang saat mengatakan hal itu

Setelahnya ten langsung mengangkat tangan taeyong dan meletakkannya pada perut ratanya, tangan ten juga menyentuh perut taeyong

"Disini ada anakmu—"jedanya sambil menyentuh tangan taeyong yang berada diperutnya "...dan disini juga ada anakku"ucapnya dan diakhiri senyuman

"Tae aku tau rasa kehilanganmu cukup dalam saat ini namun kau juga harus ingat,kau juga sedang membawa satu nyawa lagi didalam perutmu kau sedang mengandung seorang little baby disana—"

"...dengarkan aku tae,tenangkan dirimu. tidakkah kau berfikir tentang anak yang bahkan belum bisa kau lihat?kau memiliki tanggung jawab yang besar saat ini tae aku mohon jangan seperti ini, ini juga untuk kebaikan janin dikandunganmu. Aku yakin mereka akan segera menemukan mark babymu akan bersedih melihat ibunya seperti ini,aku mohon taeyong"ucap ten sambil mengelus halus pipi tirus temannya itu

Taeyong tertegun, apa yang dikatakan temannya benar ia sedang mengandung seorang anak didalam rahimnya tentu saja ia harus terus menjaga bayinya ini agar tetap aman dan nyaman

Setelahnya ia kembali menunduk dan menangis dengan tangannya yang yang kini berada diatas perut ratanya; mengelus sang calon bayi dengan rasa sayang

Namun,disaat yang bersamaan juga datang seorang pria bertubuh tinggi menghampiri kedua pria yang tengah terduduk itu

CEO IN AREA ; JAEYONG [SLOW REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang