2. Met by accident

1.5K 150 11
                                    

Chaeyoung fokus pada ponselnya, Tzuyu yang mengendarai mobil juga tidak mengatakan apa-apa. Akhirnya kerana Chaeyeong penasaran tentang jaketnya diberi oleh gadis lain membuatnya benar-benar cemburu. Tzuyu melirik ke arah temannya sebentar, bingung dengan ekspresinya begitu datar.

“Tzuyu..tentang Jaketmu..apa terjadi?" Akhirnya Tzuyu menoleh padanya ketika lampu lalu lintas menjadi merah dan menghentikan mobilnya. “Ah, itu..Jihyo datang tamu." Chaeyoung makin penasaran, bahkan Tzuyu tahu tentang nama gadis itu. Tzuyu tidak pernah mendekati mana-mana mahasiswa kecuali dirinya.

“Kamu kenal dia?" Tzuyu menggeleng dan menjalankan mobilnya setelah lampu lalu lintas menjadi warna hijau. Chaeyoung menyandarkan tubuhnya, kemudian mengalih ke jendela mobil, menatap pemandangan di luar. “Sepertinya kau sangat dekat dengannya." Tzuyu tidak menjawabnya. Hanya diam.

Jihyo dengus kesal, kerana waktu pulang, dia lupa ingin menanyakan tentang gadis itu. Gadis di sampingnya menoleh padanya, Jihyo menyedari itu langsung menatap tajam membuatnya menelan ludahnya, “A-Apa.." Jihyo menggeleng pelan, dan membuka pintu mobil membiarkan begitu saja.

Pemilik mobil itu hanya geleng pelan, siap-siap menerima omelan besok harinya dari temannya yang kini sudah datang tamu.

Mina menatap bukunya, bukannya fokus membaca tetapi melamun entah kemana. Dia memikirkan tentang gadis menolongnya tadi, Mina akui dia sangat cantik, pendiam dan dingin menurutnya.

“Aish..aku memikirkannya lagi." Gumannya menutup matanya pelan, mengangkat bukunya menutup wajahnya. Dia bersandar di kursi belajarnya, suasana di ruang kamarnya sepi. Apalagi di ruang tamu hanya orangtuanya sibuk menonton televisi dengan damai.

Mina menatap ponselnya, kemudian lagi-lagi dia memikirkan gadis itu. Mina menutup mukanya dengan tapak tangannya. “Aku harus mandi." Ucapnya beranjak pergi mengambil handuknya.

Sana dan Momo lagi berjalan bersama Nayeon. Mereka seringkali selalu bersama tidak pernah berpisah sedikit pun. “Itu Tzuyu?" Tanya Momo menunjuk Tzuyu keluar bersama Chaeyoung dari restoran dengan senyumnya.

Nayeon meliriknya juga, melihat Tzuyu menatapnya dengan cepat mengubah ekspresinya jadi datar. Tzuyu dan Chaeyoung melewati mereka bertiga dengan santai walau tahu bahwa tiga gadis itu adalah senior mereka.

“Mereka hanya melewati kita saja?" Tanya Sana tidak percaya dengan mereka berdua. Momo tidak peduli tentang itu, dia melirik ke punggung Tzuyu mula menjauh. “Dia sangat cantik.." Ucap Momo pelan kemudian mengikuti langkah kedua temannya yang sudah kedepan.

“Kita bertemu dengan mereka lagi. Untung saja tidak bertabrakan." Ujar Tzuyu pelan dibalas anggukan kepala dari Chaeyoung.

“Waktunya untuk pulang.." Kata Chaeyoung menatap luar, melihat awan sudah mengelap. Tzuyu melihat itu langsung menatap Chaeyoung. “Ayo, aku hantar kamu ke rumah."

Chaeyoung tersenyum hingga lesung pipinya, wajahnya sangat imut seperti bayi.Hanya sikap Tzuyu bisa membuatnya tersenyum lebar begitu. Jujur, Chaeyoung akui Tzuyu sangat peka dalam segala hal. Bahkan Chaeyoung tidak pernah sekali mendengar mengumpat atau berkata kasar pada sesiapa pun.

Tzuyu memegang kedua pipinya, bertatapan mata dengannya membuat jantung Chaeyoung tidak henti-hentinya berdebar kencang. “Malah kamu melamun." Bagaimana aku tidak melamun jika sikapmu begini padaku. Malah makin menyayangimu. Kau tahu. Batin Chaeyoung pura-pura mendengus kesal padanya dan membalikkan badannya yang mungil.

Tzuyu tertawa pelan, memeluk gadis yang tidak ingin menatapnya, “Maaf-maaf. Lagipula kau sangat imut saat melamun." Ucap Tzuyu membuat kedua pipinya merona.

“Ayo," Tzuyu menarik lengannya dan menggenggam tangannya. Chaeyoung lagi-lagi dibuat malu oleh Tzuyu.

Pagi harinya, Tzuyu orangnya sangat rajin olahraga di pagi hari walau dia sangat sibuk dengan tugasnya. Tzuyu tiba di rumahnya setelah selesai jogging di pinggir jalan.

Cause I Like You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang