Barangkali Tuhan menyertakanmu dalam hidupku agar aku lebih bisa mengerti bahwa sebaik-baiknya kisah, adalah kisah yang berjalan saling beriringan. Bukan sekedar kisah yang aku paksakan untuk berjalan tanpa keinginanmu - Precillya
---
Aku mengenalmu sejak lama. Sejak aku menjalani kisahku dengan Aji. Tapi tidak pernah menyangka bahwa kamu akan menjadi salah satu bagian dari teh yang kucicipi. Chamomile tea adalah salah satu teh untuk memperbaiki mental health, membantu merilekskan, sebagai obat penenang alami yang efektif, mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Sama persis dengan dirimu, dengan hatimu.
Dari awal, aku tidak pernah mengkategorikan kamu sebagai salah satu anggota inner circle dalam hidupku. Sampai satu per satu orang dekatku menepuk pundakku dan memaksaku untuk mengikuti cara pandang mereka akan dirimu di hidupku. Katanya, "He has an affinity, has interest for you". Aku berusaha untuk selalu menampik, karena yang aku tahu, aku dan kamu hanyalah teman. Teman biasa, tidak lebih.
Sampai tiba masa dimana aku hanya bisa melihatmu. Setelah banyak teh yang kucicipi, setelah banyak pilihan yang bisa aku nikmati selain chamomile tea. Aku merasakan kebaikanmu, aku merasakan ketulusanmu, tapi aku masih saja denial. Hingga sepi itu datang, hingga hanya kamu yang bisa memeluk sepiku. Menyingkirkan semua pahit dan menggantikan dengan ketenangan.
Tuhan menempatkanmu di titik terendah hidupku, bagaimana bisa aku mengabaikanmu selanjutnya? Tuhan memintamu masuk ke dalam kisah sedih berhari-hariku, bagaimana bisa aku menutup mataku selanjutnya? Tia pernah bilang, "Dia jahat kalau semua yang dia kasih ke lo selama ini ngga ada arti lebih, dia jahat karena ngebiasain lo sama dia, apa-apa ada dia, terus dia ngga ada maksud lebih. Dia jahat, Chi!"
Mungkin ini bagian terpendek dari pengalamanku mencicipi berbagai macam teh. Kisah paling pahit yang harus aku jalani karena sempat memutuskan untuk menjalani persahabatan dan masa depan dengan satu orang yang sama. Tapi sekali lagi, barangkali Tuhan ingin aku jauh lebih kuat dan tangguh karena mengambilmu dari hidupku saat aku masih berusaha meninggalkan kisah pahit hidupku yang lain.
Banyak hal yang ingin aku tulis untuk bagianmu ini, tapi aku memilih untuk tidak. Aku memilih untuk menyimpannya. Seperti kata Liny, "Kalian berdua itu egois, tapi sayangnya egois untuk menyakiti diri sendiri, bukan menyakiti orang lain. Kalian berperang melawan ego kalian hanya untuk melihat yang lain bahagia, padahal belum tentu. Barangkali justru egoisme ini yang akhirnya melukai kalian berdua" tapi jalan ini yang aku pilih.
Aku ingin ada di kisah bahagiamu, juga di sedihmu, tapi kamu tidak pernah membaginya. Aku ingin ada di banyak hal tentang keluh kesahmu mengenai hidup, tapi kamu tidak pernah membaginya. Aku ingin ada di banyak andai-andai yang kamu ceritakan, tapi kamu tidak pernah membaginya. Lantas untuk apa aku? Sebagai teman biasa pun rasanya langkahku tidak sejajar denganmu. Maka jika sebelumnya aku lah yang ditinggalkan, saat ini aku lah yang memilih untuk meninggalkan.
---
Suatu hari, jika kita sudah cukup dewasa untuk menyampaikan isi hati satu sama lain, kuharap aku bisa mengutarakan segalanya dengan baik. Tentang betapa aku pernah diam-diam mengagumi caramu menyayangi keluargaku, tentang betapa aku pernah dari jauh mengamati punggungmu melangkah meninggalkan rumahku setelah menenangkanku, tentang betapa aku bersyukur karena selalu memilikimu untuk menangis, untuk menceritakan semua luka. Dan aku harap, aku bisa menceritakan bahwa melepaskanmu adalah bagian sulit yang pernah aku alami dalam hidupku.
Tuhan menciptakan dua ruas jalan yang berbeda, kita sebagai umat tidak mungkin memaksakannya menjadi satu. Apalagi selain mengikuti kehendak Tuhan? Apalagi yang kita bisa sebagai umat selain mengikuti skenario yang paling baik dari-Nya? Aku bersyukur pernah mengenalmu, chamomile tea :)
KAMU SEDANG MEMBACA
TEA OF MY LIFE
Short StoryHidupku akhir-akhir ini seperti sedang mencicipi berbagai jenis teh. Beberapa hadir untuk memberi bahagia tanpa efek samping, beberapa sisanya justru memberi efek samping yang berlebihan. Panggil aku Chia, seorang ambivert berzodiak Libra. Setelah m...