Kezie membuka kamarnya dengan malas saat mendengar bell berkali-kali berbunyi. Mata yang bahkan masih belum terbuka setengah itu membuat Kezie menabrak pinggiran sofa dan hampir saja terjatuh. Dalam hati ia memberikan sumpah serapah pada siapapun orang yang ada di balik pintu karena sudah mengganggu tidurnya.
"Halloo Kejiaaa!!" Seru orang di balik pintu itu setelah Kezie membukanya.
"Iih apaan sih, Josh. Ganggu tidur aja, gue masih ngantuk tau," ujar Kezie sambil mengucek kedua matanya setelah itu menatap Joshep kesal.
"Ngantuk ngantuk apaan udah jam berapa nih. Gak boleh bangun siang, ntar rejeki lo di patok ayam!"
"Gue sembelih terus goreng tuh ayam, puas lo!?" Jawaban Kezie membuat Joshep tertawa keras.
"Lagian ngapain sih lo pagi-pagi udah ada di sini? Mending pulang deh gue mau lanjut tidur," ujar Kezie lalu hendak menutup pintu namun segera ditahan Joshep.
"Pagi apaan pagi, liat deh jam segede gerobak tuh lo pajang di dinding. Matahari udah di atas kepala juga. Gak sehat tau tidur jam segini," ujar Joshep sambil mendorong Kezie mundur dan masuk begitu saja.
"Ayo cepet mandi, gue tungguin nih. Gimana ada cowok mau sama yang bau iler," ujar Joshep yang sudah memeriksa kulkas untuk mencari makanan.
Kezie yang kesal mengambil bantal sofa dan melemparkannya pada Joshep yang sedang minum susu kotak hingga tumpah dan hampir mengenai pakaiannya.
"Yang mau sama gue banyak ya!" Teriak Kezie setelah melempar Joshep lalu masuk ke dalam kamar dan membanting pintu.
"Dasar... Nenek Tsunade."
***
Setelah menenangkan hatinya beberapa saat Aurora melanjutkan pekerjaan Billy yang belum selesai. Ia mengambil beberapa potongan buah yang ada di kulkas dan menghias kue Joshep yang sudah selesai Billy olesi dengan butter cream.
Setelah selesai, Aurora bersih-bersih. Ia merapikan peralatan dan bahan yang dipakai lalu melepaskan celemek dan meletakan kembali di tempatnya. Aurora lalu kembali ke ruang tamu, ia mengambil ponselnya dan segera menghubungi Joshep.
"Hallo." Mendengar suara di seberang sana yang santai-santai saja membuat Aurora semakin kesal setelah pertengkarannya dengan Billy tadi.
"Dimana?"
"I-ini udah deket kok," ujar Joshep setelahnya terdengar beberapa keributan yang membuat alis Aurora berkerut.
"Kok berisik? Lo dimana?"
"U-udah deket ini. Sabar," ujar Joshep yang kini membuat Aurora tertawa sinis. Sabar untuk apa lagi jika kue sudah selesai dibuat dan setelah ini ia akan pulang. Masa bodoh dengan Joshep dan Kezie jika mencarinya nanti.
"Hard Disk gue yang lo pinjem kemaren mana?"
"Ada gue taruh di kamar, di meja-" Belum selesai Joshep bicara, Aurora sudah mematikan sambungan telponnya karena masih kesal dengan pria itu.
Aurora segera menaiki tangga menuju kamar Joshep. Saat akan menarik ganggang pintu, Aurora mendengar pecahan kaca dari kamar sebelah. Ia berhenti sejenak sambil melirik pintu kamar di ujung itu.
"Paling juga tuh om om tsundere," gumam Aurora lalu masuk ke kamar Joshep. Mudah sekali menemukan hard disk di atas meja belajar Joshep dengan warnanya yang pink terang itu. Aurora segera mengambil dan memasukan ke dalam tas kecilnya. Sebelum keluar Aurora sempatkan untuk mengacak-acak kamar Joshep yang rapi itu untuk langkah awal kemurkaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Jadian Yuk!
Teen FictionNamanya Aurora, Aurora Esther. Gadis 18 th yang suka sama Om sahabatnya yang keren abis.. Billy Wesphal. Siapa yang bisa menolak pesona pria tampan itu? Tidak satupun, termasuk Aurora. Aurora melupakan satu hal bahwa, ia juga tampak sempurna di mata...