PERINGATAN!!!
Cerita ini mengandung muatan dewasa dan berat seperti kekerasan, bullying, kata - kata kasar, dll. serta mengambil latar di Korea Selatan dan memuat tokoh dengan nama idol dan nama - nama orang korea, namun bukan maksud penulis untuk membuat citra buruk negara terkait di mata para pembaca.
Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut,
TIDAK DIANJURKAN UNTUK MEMBACANYA
Jadilah pembaca yang bijak dalam memilih
Seluruh siswa dan siswi dari kelas Manajemen 2 sudah berkumpul di lapangan basket dan berbaris dengan rapi untuk melakukan pemanasan. Jang Bon Hwa, selaku ketua kelas dan tatib dari manajemen 2, memimpin jalannya pemanasan yang diawasi langsung oleh Kwak-ssaem. Semua murid melakukan pemanasan dengan baik dan tertib. Tidak ada yang bercanda sedikitpun, karena guru olahraga mereka saat ini adalah pemegang sabuk hitam Taekwondo, pelatih atlit Judo nasional sekaligus pemilik sanggar Muay Thai yang terkenal di Gwangju.
Pribadinya yang kaku, disiplin dan tak suka dibantah membuat dirinya menjadi ketua dari guru kedisiplinan dan begitu ditakuti dan disegani oleh seluruh kalangan murid. Termasuk para murid yang digadang - gadang menjadi anggota salah satu aliansi Gwangju.
Kwak Si Yang, adalah salah seorang guru yang masih berusia muda. Dengan usianya yang masih 34 tahun, dirinya sudah memiliki latar belakang karir yang begitu mengagumkan. Jangan lupakan parasnya yang begitu tampan, membuat para siswi dengan senang menuruti segala perintah sang guru dengan tulus dan senang hati.
"Apa kalian sudah selesai melakukan pemanasan?" tanyanya saat beranjak dari duduknya. Pandangannya teralihkan pada segerombolan siswa yang baru saja datang ke dalam lapangan. Dirinya memasang senyum miring di wajah tampannya.
Segerombolan siswa tersebut memberikan hormat mereka dengan membungkukkan tubuh mereka 60 derajat. Kecuali empat orang siswa yang hanya membungukkan sekilas. Mendekat kepada barisan kelas Manajemen 2 yang tentu saja langsung membuat geger para siswi kelas tersebut.
"Baiklah. Karena kalian berolahraga di hari yang sama, jam yang sama dan guru yang sama, maka pelajaran kalian akan saya gabungkan. Untuk saat ini tidak ada materi terlebih dahulu. Saya minta kalian, para siswa Manajemen 2, melakukan tanding sepak bola dengan beberapa siswa perwakilan dari Otomotif 1. Karena semua siswa otomotif 1 adalah seluruhnya pria maka kita ambil beberapa perwakilan saja. Kalian mengerti?!" tanya Kwak-ssaem setelah menjelaskan agenda mereka hari ini.
Belum sampai para siswa dan siswi tersebut menanggapinya, sebuah suara dengan berani menginterupsi. Seorang gadis datang dengan menggunakan pakaian olahraga yang bukan merupakan seragam yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Dan dengan beraninya, gadis itu berjalan mendekat ke arah Kwak Si Yang dan memberikan salam sekilas dengan kedua tangannya yang ia masukkan ke dalam saku jaket olahraga abu - abu miliknya.
"Maaf, menginterupsi," ucap gadis itu begitu memasuki area lapangan.
Seluruh mata memandang terkejut ke arahnya. Bukan semuanya. Hanya beberapa anak otomotif dan seluruh murid Manajemen 2. Gadis itu dengan santainya berjalan mendekat. Begitu tiba di hadapan Kwak Si Yang, dirinya membungkukkan badannya sekilas.
"Maaf untuk keterlambatan saya. Apakah saya diizinkan untuk bergabung?" tanya gadis itu dengan santainya. Paras cantik itu tidak sedikitpun menunjukkan ketakutan. Hanya ekspresi datar yang tidak pernah sedikitpun mengurangi kadar kecantikannya.

YOU ARE READING
The Underground
FanfictionSeperti mata uang yang memiliki dua sisi berbeda Layaknya hal yang nyata dan semu itu ada Tidak semua yang ada itu nampak Dunia bekerja dengan cara yang berbeda Seperti benda yang memiliki bayangan, Semua hal berjalan bersamaan namun dengan sistem y...