Keesokan harinya Vino, Anin, Gracia dan Shani sudah duduk di ruang tamu menunggu ayah dan mamahnya Vino seperti yang dijanjikan kemarin.
Singkatnya Vino menceritakan semua kepada kedua orangtuanya kalau mereka hamil karena Vino. Ayah dan mamahnya sangat kaget, ayahnya tidak menahan emosinya dia pun pergi dari ruang tamu sementara mamahnya terdiam mendengar pengakuan Vino bersama mereka bertiga.
Mamahnya masih bersedia menjadi wali untuk melamar mereka bertiga, beruntungnya Vino karena mereka bertiga mempunyai orang tua ingin melihat anaknya bahagia dengan Vino. Mamahnya yang sangat mendukung walaupun Vino melakukan hal yang salah sebagai anaknya.
Mamahnya memberikan rumah warisan Kakek nenek Vino yang di bandung, mereka berempat hidup berdampingan dalam satu rumah.
Pernikahan mereka sangat sederhana, tampak kerabat dari mereka datang mengucap selamat. Hanya ayahnya yang tidak mau menjadi wali di pernikahan Vino, wajar saja kalau ayahnya sulit menerima keadaan yang sebenarnya.
Malam pertama mereka dilakukan di hotel karena tidak mungkin mereka melakukanya di rumah itu akan menimbulkan kesan buruk pada tetangga mereka nantinya, mamahnya sebelum pergi dia pun berbincang.
"Mungkin ayahmu butuh waktu yang lama untuk menerima ini Vin, nanti kalau ayahmu sudah siap ibu kasih kabar" mamahnya memegang tangan Vino
"Makasih ya mah, jagain ayah juga" Vino memeluk Mamahnya
Mamahnya berjalan keluar dari hotel dan naik mobil jemputan yang sudah menunggu di depan, Vino kembali ke kamar hotel melakukan malam pertama. Vino meminum obat kuat yang diberikan oleh gracia dan masuk ke kamar, mereka bertiga duduk di kasur hanya memakai bra dan cd saja.
"Kalian ini yah udah gak sabaran banget" Vino baru saja masuk ke dalam kamar dan melihat mereka tersenyum nakal
"Ayo Vin, aku udah gak sabar" Shani mengigit jarinya
"Puasin kita ya kak" Anin tersenyum nakal
"Kamu udah siap kak?" Gracia tertawa kecil memandangi Vino
Mereka bertiga berjalan mendekat, dan mendorong Vino berbaring di kasur. Mereka bertiga melepas bra mereka, mereka bertiga menindih wajah Vino dengan payudara mereka.
"Ahh... Kak... Ahhhh" Gracia mendesah
"Ahhhh... Wajah... Kakak... Seksi... Ahhh" Anin ikut mendesah
"Mmm... Kalian... Aku... Sesak... Mmm" Vino sesak dengan payudara menghempit wajahnya
"Ahhh... Sayang... Main... Lidahnya... Ahhh" Shani mendesah nikmat
Vino mengeluarkan lidahnya, mereka bertiga mengoyang payudara menyentuh lidah Vino.
"Ahhh... Enak... Ahhhh..." Gracia mengoyang payudaranya
"Ahhh... Sayang... Ahhhh... Ahhh" Shani mendesah lebih kencang
KAMU SEDANG MEMBACA
K3 (21+) [End]
Romance21+ (belum direvisi) Mohon bijak dalam membaca Ini hanya fantasi belaka dan nama di dalam cerita hanya kebetulan saja terpikirkan dipikiran author. Jika kebetulan sama dengan nama tersebut author mohon maaf Kisah menceritakan seorang pemuda yang mem...