5

5.6K 420 7
                                    

Happy Reading

.

.

.

.

------------------------------------------------------

"Zeze kita mau kemana emang?" Tanya Zilo polos.

"Kita mau ke mmm jalan-jalan, iya jalan-jalan" Jawab Zellya gugup.

Bukan apa, cuman Zilo bakalan berontak tak mau diajak ke psikiater. Padahal kata tante Ayunda, tante Silvi- nama psikiater merupakan orang tua dari teman Zilo sewaktu kecil. Dan juga Ayunda bilang teman-teman Zilo sering menemani Zilo hanya saja selama Zellya bekerja, teman-teman Zilo memang sedang sibuk katanya.

"Iya Zilo kita mau jalan-jalan. Zilo seneng kan?" Dibalas anggukan antusias dengan cowok itu.

Selama perjalanan Zilo tak henti mengoceh tentang ini itu. Zellya yang selalu setia menjadi pendengar dan penjawab semua celotehan Zilo hanya bisa tersenyum tipis. Huft dia jadi tak rela jika mengambil libur pekerjaan.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan rumah mewah yang kemungkinan adalah rumah sang psikiater yang Ayunda ceritakan.

"Kok disini?" Tanya Zilo dengan wajah sedih membuat Zellya tak tega.

"Zilo dengerin Zeze, Zilo harus disini dulu nanti kita jalan-jalan sampai Zilo puas oke?"

"......"

"Saya tinggal masuk duluan ya Ze, kamu bujuk dulu siapa tau nurut kalua sama kamu"

"Zilo mau apa aja deh terserah asalkan Zilo mau masuk"

"Beneran" Tanya Zilo dengan wajah berbinar.

"Iya" Zellya merasa jika ia akan mudah mengabulkannya karena tidak mungkin cowok itu meminta hal yang aneh-aneh.

"Beliin Zilo kambing"

What the...? Kambing? For what?

"Kambing? Emang kambingnya mau Zilo apain?"

"Pelihara. Kambingkan lucu, imut, tapi Zeze lebih imut, hehe Zeze harus beliin yang kecil ya?" Tentu saja mendengar perkataan Zilo membuat Zellya salah tingkah. Bagaimanapun juga dia itu cewek normal.

"Zilo terus kambingnya mau ditaruh dimana? Kan rumah Zilo gak ada kandangnya"

"Dikamar Zilo"

"Hah? Gak bisa Zilo, nanti kambingnya nakal gimana? Terus kalau mau buang air?"

"Tapi kambingnya Cici enggak nakal"

fyi Cici adalah bocah berusia 9 tahun yang rumahnya tepat disamping rumah Zilo.

But wait? Kambing Cici? Zellya baru paham apa yang dimaksud Zilo.

Oke Zellya akan pastikan.

"Emang kambing Cici suaranya gimana hm?" Tanyanya pura-pura tak tahu.

"Suaranya? Suaranya gini guk guk guk gitu" Tuh kan benar yang dimaksud Zilo adalah anjing bukannya kambing!

Sepuluh menit didalam mobil hanya memperdebatkan hal ini.

"Zilo itu ANJING okey bukan KAMBING"

"Iya tau, tapi namanya anjingnya Cici kan kambing" Ucapnya dengan polos.

APALAGI INI TUHAN???

"Ya udah iya Zeze beliin tapi mau ya masuk" Dan akhirnya pengorbanan Zellya tak sia-sia setelah melihat anggukan dari Zilo.

mr.DRAMA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang