[1] ANNOYING

99 17 6
                                    

"Kak putra! Lo bisa enggak sih jangan ganggu gue sehari saja? Lo sengaja kan nabrak gue? lo gak liat apa Gue lagi sibuk?! Dasar sengak !." Teriak seorang cewek di koridor kelas sambil memungut bukunya yang sukses bergelimpangan di lantai karena ditabrak cowok dihadapannya yang cengar-cengir puas.

"gue enggak bisa sehari saja enggak ganggu lo za, rasanya badan gue bakal sakitan gitu kalo gue gak ganggu lo. Kayaknya setiap gue ganggu elo, lo pasti manggil gue dengan panggilan berbeda, hari ini lo panggil gue sengak, kemarin lo panggil gila, 2 hari yang lalu lo manggil gue cowok sableng, dan beberapa hari yang lalu lo panggil gue iblis berwujud manusia, dan..." kata putra pura-pura menghitung dengan tampang mengejek.

"cukup! Gila gue dekat elo! Pergi elo!." Kata erza sambil berjalan meninggalkan putra tapi tangan kirinya di pegang putra membuat dia berbalik dan menatap dengan penuh kebencian.

"lo kasar deh jadi cewek, kayaknya semua panggilan itu karna elo sayang sama gue kan? Ngaku aja deh cantik, gue mau kok jadi cowok elo. Gak usah lo sok galak sama gue." Kata putra sambil kedipin matanya nakal dan mengelus rambut panjang erza sambil mengeluarkan senyum manis andalannya yang buat para cewek pada kena serangan jantung. Erza yang melihat Cuma mencibir sambil memalingkan wajahnya. membuat mereka yang melihat kejadian tersebut Cuma tersenyum geli dan beberapa cewek memandang erza penuh iri dan mengkhayal pengen ada di posisi dia.

"gue? Suka ? sama cowok macam lo? Ngarep! lo jangan kepedean deh gue suka sama elo, biar seluruh cewek disini muji elo bagai dewa matahari, menatap elo penuh pesona dan elo kakak kelas gue, jangan harap gue akan seperti mereka dan lo dapat hormat dari gue kayak cewek-cewek yang ngejar elo! Ngerti lo?! ." Kata erza sambil melepas tangannya yang dicekal putra dan berlari meninggalkan putra sebelum ditangkap lagi.
"gak ngejar dia put? Hobi bener lu goda gadis galak gitu." Kata eriko yang sedari tadi bersandar di tembok dan menepuk pundak putra yang tersenyum melihat erza lari kencang sampai menabrak bak sampah yang ada di depannya dan membuat bukunya sukses berjatuhan lagi.

"enggak deh rik, habis dia lucu kalau gue goda. Haaha." Kata putra tertawa melihat erza bersungut-sungut sambil membetulkan bak sampah yang dia tabrak dan berlari lagi.

"tapi kasihan juga dia put lo gangguin mulu, emang dia ada dosa apa sih sama elo jadi digituin?." Kata restu yang baru datang dan berdiri di samping eriko sambil menatap sahabatnya penuh Tanya.

"kagak ada sih sebenarnya, Cuma wajah dia itu yang bikin gue gemes pengen buat dia marah. Udah ah cabut, bentar lagi bel masuk bunyi. Gue males masuk telat, bukannya karna gue rajin, tapi malas diceramahin sama ibu resa yang galaknya gak nanggung-nanggung!" Kata putra sambil berjalan menjauh meninggalkan kedua temannya yang saling menatap bengong.

selama perjalanan menuju kelas, mereka dipandangi penuh puja oleh cewek-cewek SMA Budi Harapan dan adik kelas yang menatap mereka malu-malu sambil bisik-bisik heboh kayak segerombolan tawon lagi arisan. Wajar saja mereka begitu, siapa sih yang enggak kepincut dengan pesona Putra Eduardo Pradipta, cowok blasteran jerman,belanda dan indo yang sekarang sekolah di SMA Budi Harapan yang paling elite di kota bandung ini mempunyai hidung semancung pinokio,tampan, berbadan atletis, mempunyai mata berwarna hijau terang dan tatapan mata yang tajam,rambut hitam legam dibikin Mohawk yang kontras dengan kulitnya yang putih bersih, hobi tersenyum sampe dengan memamerkan kedua lesung pipinya yang dalam dan tatapan matanya berubah mendadak menjadi lembut sukses besar melelehkan hati para cewek di sekitarnya, cowok tajir yang hartanya kagak habis tujuh turunan ini mempunyai kedua orang tuanya yang bekerja sebagai direktur perusahaan asing dan mempunyai dua buah mall besar di bandung, dengan tinggi badan sekitar 180cm, dia sukses menjadi ketua basket yang setiap tahun selalu memenangkan lomba basket baik antar sekolah atau nasional dan judo, juara kelas dari kelas 1 dan beberapa waktu lalu memenangkan lomba olimpiade fisika dan matematika tingkat nasional yang juga meraih juara 1, ketua OSIS yang beberapa bulan lagi akan pensiun karena sebentar lagi akan menghadapi UN, Eriko Andrian,sahabat putra sejak SMP, dengan tinggi badan sama dengan putra, bekulit kuning langsat, wajah manis dengan tatapan mata lembut, anggota basket dan karate sabuk hitam dan judo tingkat 4, hidung bangir, mempunyai senyum manis banget dan tajir dengan kedua orang tuanya yang bekerja sebagai direktur sebuah bank swasta. Dan yang terakhir adalah Restu Shahab prasetya, cowok yang bersahabat dengan mereka berdua sejak SMA, mempunyai wajah indo dengan arab, india dan Indonesia mengalir di tubuhnya, bermata almond dengan warna mata hitam pekat dan alis yang tebal, hidung mancung, bibir tipis, anggota basket, futsal dan berenang, dan sama tajirnya dengan orang tua Putra dan Eriko dengan bekerja sebagai kepala MPR. Mereka diibaratkan oleh cewek-cewek SMA budi harapan adalah jelmaan malaikat nyasar ke bumi dan gak mau pulang ke surga lagi saking betahnya. *author ngayal* dan satu hal yang membuat mereka semakin dikejar para cewek adalah.... Sama-sama JOMBLO! Itu yang buat para cewek beringas dekatin mereka bertiga dengan berbagai macam cara. Mereka meladenin semua tingkah gila cewek itu dengan penuh senyum dan seolah olah memberi harapan kepada cewek- cewek malang itu. Ketika yakin cintanya terbalas oleh sang cowok pujaan, mereka pergi untuk menyatakan cinta dan pulang dengan mata sembab dan hati hancur karna ditolak dengan alasan enggak pengen pacaran. *jahat ikh!*
Ketika melewati kelas 11 ipa, mereka bertiga melihat Erza berbicara di depan pintu kelas dengan mata berbinar kepada teman-temannya yang sesekali dia menatap kelas seberang yang dihuni oleh anak kelas 12 Putra cs. Dan beberapa anak cowok mencuri pandang kearah Erza yang tertawa lepas bersama temannya. Sesekali cowok-cowok yang disekitar kelasnya terpesona melihat seorang Erza Noor Assifa, cewek keturunan arab dengan mempunyai mata almond dengan warna cokelat terang dan alis yang tebal memayungi kedua matanya yang indah itu, berkulit putih bersih, bertubuh semampai dan rambut hitam lurus agak ikal yang selalu tergerai, mempunyai kedua lesung pipi yang dalam dan bibir tipis berwarna kemerahan dan ketika tersenyum atau tertawa, membuat dia semakin cantik. jago menari dan main voly, selalu menang dalam debat bahasa inggris dan mempunyai suara yang luar biasa merdu juga jago bermain gitar, biola dan piano. Orang tuanya kaya raya karena mereka bekerja sebagai direktur perusahaan asing. Tapi kesepian karena kedua orang tuanya sekarang tinggal di singapura dan dia di bandung Cuma tinggal sendiri dengan seorang pembantu yang selalu pulang setiap sore. Seperti Putra yang dipuja oleh kaum Hawa , Bagi kaum Adam, Erza bagi mereka adalah bidadari nyasar ke bumi dan gak bisa balik ke khayangan karna kehilangan selendang ajaibnya. *ketok pake panci*

TRAZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang