DD||25. GURU PRIVAT🍎

731 82 110
                                    

 
SELAMAT MEMBACA CERITA ALGA DAN DINDA❤

Happy reading❤

.
.
.
.
.

Hidup gak usah kebanyakan drama! Jujur aja jadi orang mah

~Alga Xaviera Ivander

____________________________

Alga sudah siap dengan baju santainya. Ia hanya memakai kaos putih dipadukan dengan celana jeans hitam dengan sobek dibagian lututnya, tak lupa sepatu vans yang sudah melekat dikaki dan topi hitam dikepalanya.

Sebenarnya Alga lelah dan ingin menolak permintaan Bu Yuna yang sangat konyol menurutnya. Menjadi guru privat Dinda adalah mimpi buruk yang pernah ia alami.

Benar-benar mimpi buruk!

Ia sudah menyiapkan mental dan stok sabar untuk nantinya. Alga menerimanya pun juga terpaksa karena Bu Yuna terus mendesak dan memaksanya.

"Tumben, Bang. Udah rapi aja, " ucap Intan—Mama Alga.

"Hehe, iya Ma. Ada urusan, "alibi Alga.

"Ada urusan atau mau pacaran? " goda Intan.

"Ck, apa sih mah, " decak Alga kesal.

Ia belum memberi tahu kan Mamanya tentang hal ini. Intan tersenyum manis mengusap surai anaknya itu dengan sayang.

"Ngajarinnya yang bener nanti, " ucap Intan.

Alga tentu saja terkejut. Bagaimana bisa Intan tau tentang ini? Bukannya tadi beliau mengira mau pacaran? Ah, sudahlah.

"Haha, Mama tadi di telpon sama Bu Yuna dan kasih tau ini sama beliau, " jelas Intan saat melihat Alga yang bingung.

"Ohh, pantesan, " ucap Alga.

"Eh, tapi kamu makan dulu ya? " ucap Intan.

"Iya Ma, Alga juga laper banget, " ucap Alga.

Di lain tempat Dinda sedang membaringkan tubuhnya. Lelah sekali rasanya mendengarkan ceramah dari Pak Bagas dijam terakhir tadi.

Dinda menang langit-langit apartemennya dengan pandangan kosong. Apartemennya sedang kosong karena Alicia dan Fiola mengajak keluar Ara dan Bara. Tentu saja Leo dan Kevan ikut.

Ting tong!

Suara bel apartemen Dinda berbunyi nyaring. Dinda yang asik merebahkan dirinya di sofa berdecak sebal. Siapakah gerangan yang berani menganggu waktu santainya.

Dinda segera berjalan dan membuka pintu apartemennya. Terpampang lah sosok  Alga yang selalu bermuka datar tapi sialnya tampan.

Dinda menatap orang itu sebal. Ternyata Alga yang menganggunya. Dinda sedikit mengeser tubuhnya supaya Alga bisa masuk.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Alga masuk ke dalam apartemen Dinda tanpa rasa malu sedikit pun. Dinda hanya mampu mengelus dadanya sabar menghadapi manusia macam Alga.

Dear Dinda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang