"Hei! Jin Ho! Kenapa malah pergi?" Bentak Misoo ketika Jin Ho malah meninggalkannya saat ia kebingungan mencari cara bagaimana menghindari Kyungsoo.
"Kau tidak mau menemuinya?"
"Aku belum bisa."
"Lalu kau mau apa?"
Misoo nampak berpikir, namun sesaat kemudian ia mendapat sebuah ide cemerlang.
"Kau bilang aku temanmu. Maka kau harus membantuku, apapun itu. Kau mau, kan?"
Jin Ho tak merespon.
"Kumohon kumohon kumohon kumohon kumohon kumohon kumohon kumoh—"
Jin Ho menatap sinis dan membuat Misoo terkekeh kecil. Itu tandanya Jin Ho setuju.
"Dengarkan baik-baik. Aku akan pura-pura menangis dan menyembunyikan wajahku di dadamu. Oh ya, aku juga akan masuk ke rumahmu, nanti kalau Kyungsoo sudah pulang aku akan kembali."
"Kau gila?! Aku tidak mau!"
Misoo memasang raut kecewanya. Ah padahal menurutnya itu satu-satunya cara.
"Lalu apa kau punya cara lain?"
Jin Ho terdiam, sebenarnya ia juga tidak memiliki cara. Tapi tentu saja dia menentang keras ide bodoh Misoo yang satu ini.
"Tidak punya, kan? Yasudah kalau tidak mau, aku akan kembali ke toserba saja dan menunggu di sana."
"Bagaimana kau tahu dia sudah pergi dari rumahmu atau belum? Bagaimana kalau lama?"
"Tidak tahu, kemungkinan aku bisa sampai tertidur di bangku depan toserba. Sudahlah tidak usah banyak tanya, membantu saja tidak!"
Misoo membalikan badannya dan berjalan ke arah toserba tadi. Ia memasukkan telapak tangannya ke dalam saku celananya, menghalau udara malam yang semakin dingin.
"Apa tidak dingin?"
Lagi, suara Jin Ho menginterupsinya.
"Kau ini terlalu banyak bertanya seolah-olah ingin membantu padahal tidak, kan?"
Misoo menatap Jin Ho sebal. Dia tidak mengerti apa mau dari pria di hadapannya. Ia bergegas melanjutkan tujuannya ke toserba, sampai Jin Ho kembali berbicara,
"Baiklah, aku akan bantu."
Kurang dari satu detik wajah Misoo kembali berseri-seri. Ia langsung melemparkan senyumnya kepada Jin Ho, yang hanya dibalas dengan decihan darinya.
Saat kediaman mereka sudah berada tak jauh dari tempat mereka berada, Misoo langsung berhambur ke pelukan Jin Ho dan mereka berjalan beriringan.
Misoo melancarkan aksinya, ia terisak dengan suara keras—sengaja.
Ketika mereka sampai di depan flat Jin Ho, Kyungsoo memandang dengan tatapan aneh.
Situasi apa ini?
Misoo dengan tiba-tiba mendapat ide bagus untuk ia lakukan. Kendati ia tahu bahwa Jin Ho bisa saja langsung melindasnya dengan truk kontainer karena sikapnya ini, ia tak peduli.
"Yeobo, kenapa kau tidak membelikanku es krim? Apa kau tidak ingin menuruti keinginan bayi kita?"
Jin Ho melotot. Wanita gila ini benar-benar menguji kesabarannya.
Misoo kembali mengencangkan suara isakannya. Jin Ho buru-buru membuka pintu flatnya, takut Misoo mengatakan hal lebih gila lagi.
Mereka masuk dan Jin Ho bersiap menutup pintu, namun satu tangan menahannya dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You
FanfictionMisoo, seorang wanita yang memiliki luka masa lalu yang menurutnya begitu menyakitkan bertemu dengan Jinho. Jinho menjadi temannya karena kejadian tidak terduga yang mereka alami. Kini mereka harus hidup sebagai tetangga depan rumah dan menjadi tema...