Setelah selesai drama, mereka pergi ke belakang panggung dan senang akhirnya latihan mereka selama sebulan tak sia-sia. Ketika melihat Putra berdampingan dengan Erza, salah satu pemain berkata,"duileeee yang pasangan pangeran-putri. gimana rasanya put nyium seorang putri? hahahahaa keren lo Put!" Katanya sambil menepuk pundak Putra dan menggoda pasangan itu sampai pipi Erza merah merona.
"Duilee....tuan putri mukanya merah merona." Goda yang lain.Erza yang gak tahan lagi digoda para pemain berkata "apaan sih lo pada?" Ucapnya sewot dan memutuskan keluar sebelum pipinya berubah menjadi lebih merah lagi. Membuat mereka berpandangan. Bingung.
"Erza lagi PMS yah Put jadi marah gitu?" Tanya Rico garuk - garuk kepala karna tak biasanya melihat Erza marah - marah kepada orang lain. Kalo sama Putra mah, udah biasa dimarahin dan memang pantas begitu.
"Lo ngapain nanya sepribadi itu ma gue? mang gue suami dia apa?" Jawab Putra dengan kerlingan mata jahil.
"Bilang aja lo ngarep!" Kata restu sambil menoyor kepala putra dan mereka tertawa bersama.
Erza yang sebal digoda para pemain, lari ke taman belakang hingga akhirnya menabrak seseorang. Ketika dia mendongkakkan wajahnya, dia melihat Ferdinand tersenyum ke arahnya dengan kedua tangan memegang lengannya. Erza pun merasa wajahnya memanas seketika. " Lo ngapain disini Za? Pake gaun itu lagi. Ntar masuk angin loh." Kata Ferdi perhatian yang senang karna bisa bertemu gadis pujaannya sambil melepaskan jaketnya dan menyampirkan di pundak Erza.
membuatnya kaget . "Lagi nyari udara segar aja kak. Kakak sendiri ngapain disini malam-malam? Ikutin Erza yaaa?" Godanya sambil membenarkan jaket yang disampirkan Ferdi."Gue lagi pengen disini aja. Pede bener lu jadi cewek. Oh iya, selamat ya acting lo bagus banget tadi. Gue gak nyangka, selain lo jago berenang, lo jago juga nyanyi. Gue curiga, apa jangan-jangan lo titisan putri tidur jadi lo punya banyak kelebihan kayak gitu? Lo cantik Za." Puji Ferdinand tulus.
Erza yang kaget mendengar pujian ferdi, wajahnya langsung memerah dan berkata. "makasih kak atas pujiannya. Ah kaka apaan sih? Udah deh jangan bikin Erza terbang nih." Dengan wajah tersipu malu dan tersenyum, dia memukul lengan Ferdi pelan. Membuat cowok itu tersenyum manis.
"gila nih cewek manis banget senyumannya! Pokokknya gue harus bisa dapatin dia, gue harus bisa buat dia gak bisa lepas lagi dari gue" tekadnya dalam hati.
Za ... gue boleh minta no hp lo gak? Kan siapa tau gitu gue bisa daftar jadi pangeran elo."
Erza tertawa mendengar gombalan Ferdi. "Gombal basi lo kak! Ini no Erza ..." katanya sambil menyebutkan nomornya.
"ok deh. Gue save nomor lo manis." Ucapnya dan tanpa dicegah, Ferdi berlutut ke arahnya dan mencium punggung tangan kanannnya dengan tatapan mata fokus ke Erza. Membuat gadis itu mematung.Putra yang mencari Erza, kaget melihat gadis itu berduaan dengan cowok lain yang berlutut sambil mencium tanganya. Membuat Putra naik darah dan langsung mendekati mereka dengan langkah terburu - buru. "kita pulang!" Ucapnya ketus sambil menarik Erza yang kaget dengan tingkahnya.
"Lo kenapa sih? Gue bisa pulang sendiri!" Erza menjawab tak kalah ketusnya sambil melepas cekalan putra.
"oh iya kak, erza pulang dulu ya. Ini jaket kakak. Makasih udah dipinjamin." Sambil tersenyum manis dia melepas jaket yang ada dipundaknya dan meninggalkan putra yang menatap tajam ferdi.
"lo siapa?." kata putra sinis.
"lo yang siapanya erza?." kata ferdi tak mau kalah.
"gue, calon tunangannya erza. jadi gue harap lo mundur deh. Lo gak bisa dapatkan dia." Kata putra menang.
"Cuma calon tunangan aja ribut bener lo! mending kita bersaing aja deh untuk bisa dapatkan erza." kata Ferdinand.
"ok kalo itu mau lo! Tapi elo harus ingat satu hal, lo sentuh tubuh erza sedikitttt aja,,, jangan harap lo selamat dari gue!." ancam putra pergi meninggalkan ferdinad yang tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAZA [END]
Разное[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Disaat aku yakin dengan perasaanku, kenapa kau malah pergi meninggalkanku?"-erza ^^Happy reading^^ Cute cover by: felix_leonardo