lima

3.5K 272 8
                                    

Happy reading !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading !

"AAA PAPA!"

Mentari kegirangan sendiri di sofa, bahkan ia sujud syukur berkali kali saking senangnya. Nevan yang sedang mencuci mobil di halaman depan pun tergopoh gopoh menemui istrinya.

"Ha? Kenapa ma? Mama jatuh?"

"Engga pa, mama seneng banget"

Mentari memeluk Nevan dengan erat, tidak peduli bahwa kaos suaminya basah karena sedang mencuci mobil.

"Astaga kirain apa, emangnya seneng kenapa hm?" Nevan mengusap rambut istrinya penuh sayang.

"Anak kita normal pa!"

Nevan mengernyit? Normal? Memang sebelumnya anak anaknya tidak normal?

"Normal gimana sih ma?"

"Itu si Jendra udah mulai suka sama cewek, gimana kalo kita langsung nikahin aja?"

Mentari tampak begitu antusias setelah mendengar laporan dari Dion bahwa anaknya mulai tertarik dengan lawan jenis, bahkan Mentari ikut tertawa saat diceritakan bahwa Rajendra sempat salting.

"Boleh, kalo Jendra emang udah srek, gimana anaknya aja ma"

Nevan menggeleng kecil, istrinya memang benar benar menggemaskan, Nevan bukan tipe pria yang kasar, dia dingin jika dengan orang lain, namun berbeda saat dia bersama mentari, sisi hangatnya akan ia perlihatkan secara gamblang.

Dan Rajendra benar benar menuruni sifat papanya satu itu. Hanya tinggal menunggu es yang ada di dalam dirinya mencair di orang yang tepat.

Sedangkan mentari ia benar benar mencerminkan arti sifat mentari sesungguhnya, menghangatkan, sikapnya yang ceria mampu meluluhkan dinginnya seorang Nevan Bhadrika, memang tidak mudah keduanya bersatu, karena dulunya ada jurang kekecewaan yang besar.

Namun akhirnya tuhan menghendaki keduanya berjodoh, Nevan juga sudah bersumpah kepada dirinya sendiri bahwa ia akan membahagiakan keluarga kecilnya dan selalu mencintai Mentarinya.

***

Sementara itu Violin sedang berada di salah satu toko kue bundanya, ia berniat memberi surprise kecil kecilan karena Violin telah diterima bekerja.

"BAA!"

"MAMA!"
Yusva terkejut sambil menodongkan pisau kue tepat di muka Violin yang ada di belakangnya. Violin tertawa keras, bundanya latah? Dan menyebut omanya? Ini yang dulu ayah bilang bunda mantan preman?

"Ketawa aja terus" dengus Yusva.

"Peace ma, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, tumben kesini" sindir Yusva.

Pasalnya Violin memang jarang sekali datang ke toko kue, meskipun Violin juga pandai memasak, namun entah mengapa ia malas sekali untuk sekedar datang di toko bundanya.

MY ARROGANT BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang