Selama seminggu di sekolah, selvi menjalankan rencananya dengan mendekati erza di sekolah dan kursus berenang bersama temannya. Erza yang tak tau apa rencana mereka dan siapa selvi, senang-senang saja di dekatin selvi karna bagi dia, selama mereka baik, gak apa-apa kan?.
tapi tidak bagi putra, entah kenapa dia merasa tak enak setiap melihat selvi berdekatan dengan erza, merasa tak bisa memendam sendiri, dia cerita sama restu dan rico tentang perasaannya di kantin sekolah.
"res, ric. Gue gak tenang nih." Curhat putra di kantin sekolah ketika melihat erza tertawa bareng selvi di meja seberang.
"gak tenang kenapa lo? Rumah lo mau terjual gara-gara gak ada penghuninya?." Sahut rico asal sambil melirik arny yang bicara dengan dinda.
"mata lo arny mulu deh ric! Gak tau kenapa, gue gak tenang tiap liat erza sama selvi. Kenapa ya?." kata putra sambil lirik erza cemas sedang bicara dengan selvi dengan mata berbinar.
"gak tenang kenapa put? Udah lo cerita sama gue aja, lo itu udah satu drama sama arny, tetap aja kagak ada kemajuan! Tuh cewek gue pacarin aja yah?." Ejek restu yang sukses membuat rico manyun.
"lo macarin gue gebang ampe gundul tuh kepala! Lo kenapa put? Udah cerita sama kita-kita aja." Kata rico memutar kursinya menghadap putra.
gue gimana mau cerita lo pada berantem sendiri gitu! udah gue males jadinya!." Sungut putra bangkit dari tempat duduknya lalu mendekati erza yang manyun melihat dia mengambil kursi lalu duduk di sebelahnya
selvi yang melihat itu, Cuma tersenyum dan berkata "wah.. kayaknya gue ganggu kalian nih. Duluan ya za, kak putra. Besok jadi kan za?." Sambil tersenyum menatap putra.
putra yang hatinya gak keruan sejak tadi, membalas senyuman selvi dan berkata"kayaknya kita pernah ngobrol bareng deh. Dimana ya?." pancing putra.
selvi kaget ditanya putra begitu, berkata "dimana ya kak? Gue baru pindah di sekolah ini sebulan yang lalu, jadi gak mungkin kita ngobrol bareng kan?." Dusta selvi
"lo ingat juga ma gue akhirnya put, bagus juga sih, berarti gue gak dilupain sama lo." Batin selvi dalam hati.
"tapi gue ngerasa kita pernah ngobrol bareng deh. Kok lo bisa tau nama gue? kan gue gak ngenalin diri sama lo." Kata putra.
kan kakak terkenal disekolah ini, siapa sih yang ga kenal kaka sama erza? Cuma orang gila aja yang gak kenal ama kalian berdua." Puji selvi yang sukses membuat putra membusungkan dadanya.
"siapa dulu dong, putra gitu lo, iya kan za?." Kata putra sambil menatap lembut erza yang mencibir ke arah lain.
"apa kata lo deh." Sahut erza cuek.
"gue akan buat tatapan itu akan menjadi tatapan terakhir yang lo terima dari dia za, karna setelah itu, gue akan buat tatapan itu akan menjadi telaga air mata yang tak berujung!." Tekad selvi dalam hati.
ketika mereka asyik berbicara, datanglah Ferdinand dan temannya menghampiri erza dan duduk di sebelahnya, sambil tersenyum manis kepada erza, dia menatap putra penuh sinis yang di sebelahnya, kemudian berkata
"za, gimana kabar lo? Baik-baik aja kan?." Sambil menatap lembut erza yang sukses membuat penghuni kantin iri pada erza yang duduk di tengah oleh dua cowok paling ganteng di sekolah.
"baik-baik aja kok kak." Kata erza sambil tersenyum.
"baguslah kalo gitu. za.. lo ada acara gak taun baru nanti? Gue pengen ajak lo ke sebuah tempat yang bagus banget untuk kita rayain berdua. Gimana? Lo ikut ya? Cuma kita berdua aja." Ajak ferdi sambil menatap putra yang sinis memandangnya,
"wah... gue pengen banget sebenarnya kak, beneran deh, tapi lo telat ajak gue, soalnya gue ada janji ma seseorang untuk taun baruan. Maaf ya kak. Mungkin lain kali aja." Kata erza menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAZA [END]
De Todo[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Disaat aku yakin dengan perasaanku, kenapa kau malah pergi meninggalkanku?"-erza ^^Happy reading^^ Cute cover by: felix_leonardo