wooyoung hampir saja terlambat, lagi.
yah, walaupun tidak se-terlambat dulu tetapi tetap saja. ini semua karena ayahnya yang sempat mampir ke rumah temannya ketika akan mengantar wooyoung ke sekolah.
"le, sing pinter ujian e. ojo nyonto lho (nak, yang pinter ujiannya, jangan nyontek lho)," ucap ayah wooyoung dari dalam mobil.
"inggih pak (iya pak)!" jawab wooyoung sedikit keras melihat mobil ayahnya sudah melaju lagi.
wooyoung pun melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ruang ujiannya. paling tidak hatinya sudah tenang jika sudah duduk di bangku miliknya. ia memasuki gerbang yang masih penuh dengan para siswa dari kloter satu yang sudah merampungkan ujiannya.
'aduh kok sek rame sih,' batin wooyoung.
ia sedikit berdesakan karena banyak sekali siswa yang tidak mau minggir dari gerbang; padahal mereka hanya sebatas mengobrol tentang hal-hal tidak penting. wooyoung mempoutkan bibirnya sedikit kesal dengan mereka.
begitu ada celah kosong, ia berjalan dengan cepat supaya bisa lepas dari gerombolan siswa di gerbang itu. sebelum—
brukk
"aduh!"
wooyoung sadar ia telah menabrak seseorang hingga seseorang itu terjatuh. dibuktikan dengan adanya siswa yang terduduk di lantai semen itu sambil memegangi area pantatnya yang mencium lantai.
wooyoung mengulurkan tangannya, hendak membantu siswa itu berdiri, "eh sepurane (eh maaf), aku gak senga—"
ucapannya terhenti begitu ia melihat jelas wajah siswa itu.
choi san.
kalau boleh jujur, wooyoung ingin mengatakan bahwa san lebih tampan aslinya daripada dari foto. ingin rasanya wooyoung mengucapkan beribu maaf, hanya saja sosis miliknya kemarin belum diganti oleh choi san dan ia masih kesal.
merasa ucapan orang yang menabraknya berhenti, san mendongak; mencoba melihat siapa yang dengan kurang ajarnya membuat san terjatuh. dan tentu saja itu jung wooyoung.
keduanya saling bertatapan selama beberapa detik, sebelum wooyoung memasang wajah kesalnya dan beranjak pergi tanpa mengatakan apapun.
"loh?"
san masih terduduk di lantai, tak berkutik. bingung ketika melihat si anak baru pergi dengan wajah kesalnya.
"woy san, ngapain lo duduk di lantai?" tanya mingi yang baru saja kembali dari kamar mandi.
san yang baru sadar bahwa ia menjadi sedikit pusat perhatian segera bangkit dari duduknya. membersihkan celana seragamnya dari debu dan berjalan ke arah gerbang bersama mingi; seperti tidak ada yang terjadi barusan.
"gak papa kok, gi."
jadi... wooyoung masih dendam ke san gara-gara tragedi sosis :')
ayo votenya, biar aku semangat nulisnya :'D komen juga boleh, aku kesepian soalnya U_U
have a nice day <3
anw, sisa dua chapter lagi... (ಥ_ಥ)
KAMU SEDANG MEMBACA
exam || c.sn - j.wy [✔]
Fanfic[complete] hanya kisah lucu dan absurd wooyoung 'si anak baru' dan san 'si sangar' ketika ujian semester. . . . bxb top!san bott!woo harshwords lokalAU comedy, fluff written in lowercase