BAB 09 : Colekan maut

854 80 2
                                    

Pukul 09:17...

Ceklek!

Edgar memasuki kamar yang tengah disinggahi oleh seorang wanita cantik, sambil membawa seporsi sarapan sehat.

Eumm... Rupanya Cheryl masih terbaring diatas kasur. Belum bangun dari tidurnya?

Iya. Semalaman penuh Edgar dan Cheryl tinggal di satu atap. Dirumahnya Cheryl, karena memang Cheryl tinggal sendirian dirumahnya, pisah dengan orang tuanya yang tinggal di daerah lain.

Edgar meletakkan seporsi sarapan sehat itu diatas nakas, lalu mendekati Cheryl duduk diatas kasur yang sama.

"Yang." Edgar memanggil pelan, sambil mengusap halus kepala Cheryl. Tapi tak ada sahutan apapun dari Cheryl.

Tapi, sebenarnya Cheryl sudah bangun tidur kok, mungkin kurang lebih sekitar 30 menit yang lalu. Namun ketika Edgar datang, Cheryl pura-pura tidur lagi.

Kenapa harus berpura-pura? Karena Cheryl malu. Sebab apa? Sebab dia mengingat kejadian apa yang terjadi semalam.

Memang sih Cheryl perginya bersama Maureen, tapi Cheryl kenal tempat ini. Ini rumah miliknya pemberian dari sang Ayah tercinta.

Jika Cheryl pagi ini bersama dengan Edgar, berarti yang semalam menjemput Cheryl adalah Edgar. Hal itu mudah ditebak.

Malunya Cheryl ya karena hal apa yang dia lakukan semalam. Lain dari perasaan malu, Cheryl juga merasa bersalah pada Edgar. Cheryl merasa dia telah melakukan kesalahan.

Edgar tersenyum tipis melihat kelopak mata Cheryl bergerak kecil.
Hhm. Baiklah. Edgar paham.

"Masih belum cukup tidur, ya?" Dengan jari telunjuknya Edgar mengelus pipi Cheryl. "Aku ngantuk, Yang. Mau tidur. Semalaman aku gak bisa tidur karena aku harus jagain kamu."

"Hah?!" Cheryl tercengang sampai dia langsung reflek bangun dan duduk menatap terkejut Edgar. "Kamu gak tidur semalaman penuh cuma karena kamu harus jagain aku?"

Edgar terkekeh. "Nggak kok. Aku tidur kok."

"Iiihh!" Cheryl menggerutu sebal menatap kesal Edgar. "Kamu ini. Kamu sengaja ya karena udah tau kalo sebenernya aku udah bangun?"

"Hhm." Edgar mengangguk. "Lagian kenapa kamu harus pura-pura tidur? Kamu gak mau liat aku, hhm? Kamu gak kangen sama aku?"

"Iishh! Kangen lah." Cheryl memeluk Edgar, Edgar balas pelukannya.

Edgar mengecup singkat kening Cheryl. "Maafin aku, ya. Aku salah banget sama kamu. Gak seharusnya aku kesampingkan kamu cuma karena kegiatan aku belakangan ini."

"Hhm." Cheryl mengangguk pelan. "Gak masalah kok. Aku sebenernya gak marah sama kamu. Aku juga gak mikirin banget perasaan cemburu aku. Aku cuma merasa kesepian aja, karena kan cuma kamu yang bisa hibur aku...

... Maureen, Felly, Salsabilla. Mereka kan gak bisa aku jadiin sebagai temen curhat yang bener-bener bisa jadi temen curhat aku. Beda sama kamu yang selalu bisa aku andelin."

"Iya. Aku ngerti. Mangkanya aku minta maaf karena aku tau apa kesalahan aku ke kamu."

"Hhm." Cheryl kembali mengangguk. "Iya. Aku maafin... Aku juga minta maaf, ya." Cheryl menatap Edgar tanpa melepaskan pelukan. "Gak seharusnya juga aku bertingkah buruk semalem. Aku salah. Kamu pasti kaget banget, 'kan?"

WAR OF LOVE!!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang