Jaehyun's statement?

609 48 6
                                    

Pemakaman Jaemin telah usai, seluruh keluarga satu persatu mulai meninggalkan area pemakaman. Menyisakan Donghyuck, Johnny dan Ten.

Terhitung ini adalah hari kedua kepergian Jaemin. Tentu bagi keluarga, mereka masih tidak akan menyangka jika Jaemin akan pergi secepat ini.

Donghyuck, namja manis itu sudah melakukan operasi donor ginjal sesuai permintaan Jaemin. Dia benar-benar tidak menyangka jika hyung kesayangannya akan pergi, Donghyuck tidak terima saat para dokter membawanya masuk ke dalam ruang operasi.

Bahkan dirinya juga ikut menyaksikan saat Jaemin menutup mata, menghembuskan nafas terakhir, dan mendengar semua kalimat Jaemin.

Seketika itu, dunia Donghyuck seakan hampa, menyaksikan kejadian di depannya membuatnya tak sadarkan diri. Dia terlalu shock. Tidak hanya Donghyuck, bahkan Ten dan Renjun ikut pingsan. Hati mereka terlalu rapuh untuk menerima kejadian-kejadian menyedihkan seperti ini.

Mereka sudah tahu jika Donghyuck sudah sadar, itupun karena mendengar isakannya yang berdiri yak jauh dari kerumunan. Itu membuat lainnya terbelalak kaget.

Donghyuck melakukan operasi nya tiga jam setelah jam kematian Jaemin. Meskipun, butuh usaha keras untuk membujuk Donghyuck agar mau di operasi. Dan selama hampir dua hari dirinya tidak sadarkan diri. Membuat pemakaman Jaemin tertunda, demi menunggu Donghyuck sadar.

Johnny, Ten, Hendery dan keluarga lainnya sedikit bisa bernafas lega. Walaupun, tidak bisa dipungkiri jika dalam hati mereka masih menginginkan sosok Jaemin. Mereka lega karena Donghyuck sudah sadar bahkan dioperasi. Namun, kepergian Jaemin juga membuat kesedihan terus menguasai hati mereka.

Semua masih dalam suasana berkabung, ketika seorang laki-laki tampan datang bersama kedua orang tuanya.

"Johnny hyung, maaf kami datang terlambat. Kami baru saja tiba dari Canada. Aku dan keluarga ku turut berduka atas kepergian Jaemin. Maafkan Jeno, jika kemarin dia sempat memarahi mu di rumah sakit." ucap Jaehyun panjang lebar.

Iya, yang datang adalah Jaehyun, Taeyong dan Mark. Mereka baru tiba dari Canada dan langsung menuju pemakaman.

"Tidak apa, hyung. Terima kasih atas kunjungannya."

Jeno memang sempat marah pada Johnny karena tidak mengetahui sakit Jaemin. Jeno kehilangan kendali dan akhirnya memukuli Johnny. Yang dipukul hanya diam dengan isak tangis yang masih menggema di koridor.

Johnny tidak marah, tidak balas memukul. Dia sadar, ini kesalahannya karena tidak memperhatikan anak-anaknya.

Beralih pada Mark yang kini berdiri di belakang Donghyuck. Mark ingin sekali memeluk namja manis di depannya itu.

Tangan Mark terulur ingin menyentuh pundak Donghyuck. Namun sebelum tangan itu menyentuh, tangan seseorang terlebih dahulu menyentuh pundak Donghyuck.

Puk

"Hyuck-ah!"

Donghyuck tidak bergeming, tidak menanggapi panggilan yang dari Johnny itu. Dirinya masih terpaku di depan foto sang kakak yang tengah tersenyum lebar. Donghyuck terpukul. Kini Donghyuck bak mayat hidup yang sudah tidak memiliki semangat hidup. Tatapan mata itu kini kosong, hampa. Tidak seperti dulu yang selalu berbinar bahagia. Sekarang hanya diam di tempat tanpa melakukan apapun. Berbeda dengan dulu yang begitu aktif. Semua sudah berubah sejak hari itu. Hari dimana dirinya bertengkar dengan Mark.

Menyinggung soal itu, Johnny sudah tahu. Dia melihat rekaman cctv yang ada di koridor tempat mereka bertengkar. Johnny marah besar saat itu. Dia mengetahui nya sehari setelah Donghyuck ditemukan di kamar mandi.

Tidak hanya Johnny, namun Ten, Hendery dan anggota keluarga lain juga sama marahnya. Bahkan Jaehyun, Taeyong, dan Jeno juga ikut memarahi Mark.

Jeno lebih marah. Bahkan saat itu juga Mark terkena pukulan telak di dadanya dari sang adik yang tubuhnya lebih besar darinya.

Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang