3. Misunderstanding

1K 108 14
                                    

Mereka bertiga kembali dalam keheningan, Tzuyu tampak tenang, Chaeyoung berusaha menahan rasa cemburunya kepada Mina yang terus melirik ke Tzuyu yang di depan mereka.

Tzuyu menoleh ke Mina saat tiba di kelas gadis itu, sedikit memberi senyum padanya, “Semangat ya." Chaeyoung cuma senyum paksa sambil merangkul lengan Tzuyu, Mina hanya diam dan tersenyum pahit.

Tzuyu dan Chaeyoung sama-sama pergi ke kelas mereka. Mina mendengus kesal kepada gadis merangkul lengan Tzuyu. Entah kenapa dia sangat cemburu buta pada teman gadis itu, dia hanyalah seorang teman tetapi caranya seperti kekasihnya.

Tzuyu dan Chaeyoung tiba, Chaeyoung sudah menebak pasti ada sesuatu di meja Tzuyu dan itu benar. Banyak bunga dan coklat, Tzuyu jelas tidak menyukai semua hal itu, tetapi dia sangat menghargai mereka yang mengirim cokelat dan bunga.

Chaeyoung cuma bisa memandang bunga itu dan diam-diam membuangnya ke lantai tanpa Tzuyu sadar. Gadis bermarga Chou terlalu sibuk dengan bungkus plastik yang dipenuhi coklat itu.

Dia akan membawa ke rumah dan berikan kepada kakak lakinya yang menyukai coklat. Dan itu tidak limbah makanan. Chaeyoung di belakangnya hanya cemberut, tangannya sibuk bermain rambut Tzuyu yang duduk tegak lurus seperti robot bahkan tiada reaksi apapun di wajahnya.

Gadis bermarga Kim, berkulit putih keluar dari toilet umum dan saat dia ingin membasuh tangannya, dia tidak sengaja menemukan Tzuyu masuk ke dalam, reaksi gadis itu menoleh sebentar kemudian menatap pintu sudah ditutup rapat oleh Tzuyu.

Dahyun berkerut kening, soalnya dia tidak pernah melihat gadis itu di suatu tempat, bahkan perpustakaan juga tidak pernah. Apalagi keadaan sekitarnya. Apakah dia mahasiswa baru? Pikir Dahyun melirik ke pintu lewat kaca di depannya.

Tzuyu selesai, lalu keluar melihat gadis itu masih berdiri di depannya dan sedang mengelap kaca matanya. Tzuyu bernafas lega, setidaknya dia tidak berpikir bukan-bukan bahwa gadis itu adalah makhluk aneh.

Gadis Chou keluar dari toilet, Dahyun menghirup udara yang sangat wangi, “Parfum apa yang dia pakai? Sangat harum."

“Tzuyu!"

Tzuyu menoleh ke pria yang berlari ke arahnya, tersenyum manis membuat para gadis terpesona tetapi tidak dengan Tzuyu. Dia hanya memandang pria itu biasa.

“Tzuyu.." Pria itu mengaru rambutnya, gigi kelincinya terlihat, membuat Tzuyu tambah bingung dibuatnya. “Kita bisa berbicara empat mata di tempat sepi?" Tambahnya, memandang gadis itu memohon bahkan tangannya menyatu rapat.

Tzuyu berharap ini bukan waktunya pria menyatakan cintanya padanya. Dia belum siap, dan tidak mahu berpacaran. Tzuyu mengangguk pelan, mahasiswa yang melewati mereka, mengira bahwa mereka pacaran.

Di tempat disetujui oleh Tzuyu, Jungkook membawanya di belakang kampus yang sepi, waktunya sekarang adalah waktu pelajaran tetapi mereka hanya mengambil waktu sedikit untuk mendengar sesuatu dari pria itu.

“Aku..bisakah meminta nombor kakakmu?" Tzuyu mengerjap matanya, dia tidak salah dengar,'kan? Jungkook tapak gugup dan menelan ludahnya kasar. Takutnya gadis itu akan menyebarkan masalahnya walaupun dia tahu gadis di depannya tidak pernah menyebarkan apapun tentang orang.

“Oh, ini." Mata Jungkook berbinar-binar, kemudian tersenyum manis ke Tzuyu. Menghulurkan tangan besarnya kepada Tzuyu, “Perkenalkan aku Jeon Jungkook, calon kakak iparmu, hehe."

“Chou Tzuyu." Ucap Tzuyu tidak menyambut tangan Jungkook membuat pria itu menahan malunya. “Aku akan mentraktirmu jika aku berhasil, bagaimana?" Tawar Jungkook berjalan beriringan dengannya.

Tzuyu mengangguk, Jungkook lagi-lagi tidak henti dibuat senyum olehnya membuat semua mahasiswa mengira jika Jungkook berhasil mengambil hati Tzuyu.

Cause I Like You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang