Bab 33

13 1 0
                                    

STOP! Klik bintang di kiri bawah sebelum baca chapter ini!

Terima kasih :)

Pukul 5 pagi, Nayla sudah terbangun. Biasanya, pada hari Sabtu seperti sekarang, Nayla akan tetap tertidur di bawah selimutnya, terlebih lagi jika tidak ada lomba. Namun, kali ini, rasa gembira dan kegelisahan bercampur menjadi satu dalam perasaan Nayla.

Antusiasmenya untuk mengikuti lomba menciptakan kegembiraan, tapi di sisi lain, ada rasa tidak enak hati yang muncul. Firasat pesawat jatuh terus melayang-layang di benaknya. Bang Al mengetuk pintu kamarnya, mengingatkannya untuk sarapan karena makanan sudah disiapkan. Nayla keluar dari kamar dengan membawa tasnya di punggung, mencoba menjauhkan diri dari bayangan buruk, berharap semoga Ali selalu berada di bawah perlindungan Allah.

Nayla duduk dan menikmati sarapan yang disiapkan oleh abang tercintanya. Hari ini, mereka sarapan berdua karena Mama Ana dan Papa Gibran sedang urusan bisnis di luar kota. Hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, sarapan berdua jika kedua orang tua tidak ada di rumah.

Setelahselesai makan, Nayla meletakkan piring kotor ke dalam sink. Ia kemudian memeriksaulang barang bawaannya untuk lomba. Semuanya sudah lengkap. Sementara Naylamenunggu Bang Al menyelesaikan persiapannya, ia mengecek ponselnya, berharapada pesan dari pacarnya yang mungkin belum terbaca.

 Sementara Naylamenunggu Bang Al menyelesaikan persiapannya, ia mengecek ponselnya, berharapada pesan dari pacarnya yang mungkin belum terbaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengansenyum yang menghiasi wajahnya, Nayla membaca pesan yang baru saja diterimanyadari pacarnya. Seperti biasa, Ali mengirimkan ucapan selamat pagi yang penuhkehangatan, serta mengungkapkan rasa cintanya. Nayla tidak bisa menahansenyumannya, dan dengan hati yang penuh kebahagiaan, dia langsung meresponspesan dari kekasihnya.

 Nayla tidak bisa menahansenyumannya, dan dengan hati yang penuh kebahagiaan, dia langsung meresponspesan dari kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai bercakap-cakap dengan pacarnya, Nayla terlihat muram. Kegelisahan itu berasal dari ketidakmampuannya untuk mengantarkan sang pacar ke bandara dan mengucapkan salam perpisahan.

"Yuk dek, berangkat. Nanti kamu terlambat lagi," ajak Bang Al, tetapi panggilannya tidak mendapat respons. Nayla hanya menoleh dengan ekspresi murung, dan itu membuat Bang Al khawatir.

"Kamu kenapa, dek? Kok sedih gitu?" tanya Bang Al dengan penuh perhatian.

"Aku tidak ikhlas ditinggal oleh Ali, Bang," jawab Nayla dengan suara serak.

MUJIGAE (무지개): Scout Love Story✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang