Pemuda berwajah cute itu mendongakan wajah melihat siapa yang berada di depannya.
"Kau.." ucapnya dengan nada lirih.
"Pulang sekarang, Itadori Yuuji." Nada datar nan dingin terucap dari mulut seseorang yang terlihat mirip dengannya.
"Tidak." Gumam Yuuji dengan nada lemah.
Pemuda tinggi itu berdecih dan langsung menarik tangan Yuuji dengan kasar.
"Lepaskan brengsek!! Sudah kubilang aku tidak ingin pulang!" Yuuji melayangkan tinjuan di wajah kembaran, Sukuna.
Sukuna terlihat semakin dingin. Mata merahnya terlihat menyala.
"Ayo pulang Yuuji ku sayang." Bisiknya dengan penuh kelembutan.
Yuuji menatap mata merah itu dengan penuh ketakutan. Tubuhnya terasa lemas. Tanpa sadar kakinya melangkah ke depan. Yuuji menjatuhkan tubuhnya di pelukan Sukuna dan menangis terisak.
"Bagus. Lain kali ajak aku jika kau ingin pergi jalan." Bisik Sukuna sembari mengelus punggung Yuuji. Yuuji semakin terisak saat Sukuna mengangkat tubuhnya dengan sangat mudah. Kakinya melingkar di pinggang pria itu.
"Ssshh.. tenanglah." Smirk menyeramkan timbul di wajah tampan miliknya.
💀💀💀💀💀
"Sudah ku bilang kakakmu itu aneh. Dia terlalu overprotektif denganmu. Brother complexs" cibir Nobara.
"Yah, itu sudah biasa buatku." Kata Yuuji dengan wajah tersenyum. "Ia hanya khawatir saat aku kabur dari rumah" lanjutnya.
"Tapi itu terasa menyeram_hiii!!" Yuuji melihat ke arah Nobara yang tiba-tiba terdiam.
"Mau kemana adik?" Tanya Sukuna yang ternyata sudah berada di belakang mereka.
"Jangan menggangguku Sukuna. Aku mau ke kantin. Pergilah ke kelasmu." Omel Yuuji. Sukuna tersenyum manis dan melewati Nobara yang berdiri kaku. Aura dingin terasa saat Sukuna melewatinya.
"Nanti kau tersesat."
"Jangan bercanda! Kau pikir aku anak kecil huh? Sudah dua tahun aku sekolah di sini." Teriak Yuuji dengan wajah geramnya.
"Ckckc aku hanya bercanda. Jangan marah. Mau ku belikan ice cream?" Mendengar kata ice cream, seketika Yuuji bergelayut di lengan kembarannya dengan mata bersinar.
"Ayo!!"
"Yuuji bel masuk_"
Sukuna melihat Nobara dengan pandangan menusuk. Telunjuknya terangkat ke bibir.
"Ssht. Diam."
Nobara terpaku. Kembaran seperti apa yang dimiliki sahabat nya itu. Begitu menyeramkan dan sangat overprotektif.
"Sukuna. Aku ingin mengunjungi ibu dan ayah. Aku sangat rindu." Mata Sukuna berkilat. Ia tidak suka. Yuuji hanya boleh memikirkannya.
"Jangan sekarang. Rumah mereka terlalu jauh. Nanti kita pergi saat liburan saja." Sukuna menggenggam tangan kakak kembarnya.
Yuuji merengut tak suka. Ia menghempas tangan Sukuna. "Kalau kau tidak mau, aku akan pergi sendiri!" Yuuji melenggang pergi dengan ice cream di tangannya.
"Ck! Dua orang sialan itu! Saat menjadi mayat pun kalian tetap mempengaruhi milikku. Apa aku harus menyusul kalian dan membunuh kalian untuk yang kedua kalinya?" Batin Sukuna. Matanya memicing tajam ke arah langit.
Yuuji tertawa lepas saat melihat dua kucing kecil di pinggir jalan. Ia membelai dan memeluk keduanya.
"Aku akan merawat kalian_"