prolog

31 4 2
                                    

"A-ayah.."

Gadis berusia 17tahun menyaksikan ayahnya yang sedang memukul ibunya.

"k-kara pergi masuk kamar!" teriak ibu.
Kara mengabaikan ucapan ibu, ia berlari untuk mendekapkan tubuh ibunya kedalam pelukannya.

"kalian sama saja! Sama-sama pembawa sial buat saya! " ayahnya berteriak penuh emosi dan meninggalkan mereka berdua yang telah menangis.

Ini bukan yang pertama ayah memukul ibu, ini sering terjadi bahkan di umur kara yang masih belia.
     

                                    *****
"kara kamu di dalam nak?"

"iya, bu masuk aja"

Kara yang sedang rebahan, bangkit ketika ibu nya memanggilnya.

"ada apa bu? "

"sini duduk samping ibu"ajak ibu

Kara mendekat dan duduk di samping ibunya.

"perusahaan ayah bangkrut"nada ibu yang memelan dan menahan tangis.

"a-apa? Ko bisa? " tanya kara tidak percaya

"manager ayah korupsi dan ayah terlilit hutang, jadi.. " ibu menggantungkan kata-katanya.

"jadi? "

"kara mau ya di jodohkan dengan anak teman ayah" ucap ibu memohon

"a-apa ibu bercanda? Kara masih sekolah kara masa depan kara masih panjang, kara ga mau nikah muda" tolak kara dengan tegas.

"teman ayah janji akan membantu ayah dan membayar semua utang ayah, tapi dengan satu syarat kara harus dijodohkan dengan anaknya"jelas ibu

"t-tapi kenapa harus kara?"

"karna kamu satu-satunya anak ibu dan ayah, demi hidup kita nak.." mohon ibu matanya berkaca-kaca, kara yang melihat itu tidak tega untuk menolak permintaan ibu.

"k-kara pikir-pikir dulu ya bu"

"yaudah, ibu tunggu keputusan kara"

GamophobicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang