Drama Evaluasi

668 95 56
                                    

Sore ini agenda KKN kelompok 17 evaluasi hasil observasi ke desa kemarin. Semua anggota kelompok sekarang lagi kumpul disalah satu angkringan yang terletak di belakang kampus. Dan alhamdulillah, hari ini ngga ada yang telat. Yaaaa meskipun ada yang molor 5 menit tapi seenggaknya ngga bikin Erina muring-muring.

"Assalamualaikum warahmatullohi wabarokatuh" buka pak ketu.

"Waalaikumsalam warahmatullohi wabarokatuh" sahut ke-20 mahasiswa itu kompak udah kayak ngadain pengajian terus Ryan jadi ustadznya.

"Terimakasih atas kedatangan kalian. Agenda kita hari ini evaluasi hasil observasi sekaligus perencanaan garis besar proker. Kemarin udah liat potensi desa disana kan? Kira-kira kalian mau bikin proker apa nih? Soalnya kemarin Pak Cahyo minta minimal masing-masing dari kita punya satu proker" jelas Ryan.

"Yailah pak belum kepikiran gue" sahut Cakra yang berada di sudut meja.

"Ya makanya mumpung kita kumpul dipikirin bareng-bareng"

"Tau tuh, yang smart dikit dong!" ketus Nara menimpali Cakra.

"Heran deh gue, Cakra sama Nara berantem mulu. Gue sumpahin jatuh cinta" sahut Ayu dan langsung dibalas sorakan dari yang lainnya.

"Bayangin Cakra Nara awe' awe'" tambah Ajis.

Cakra yang berada di sebelah Ajis langsung saja mejitak kepala pemuda DKV itu, "Awe' awe' palalo"

"Stop it! Balik ke topik!" ucap Erin menghentikan gelak tawa disana. "Jadi gimana, udah ada yang kepikiran proker atau usulan lain mungkin?" tanya Erin.

"Gue mau usul" ujar Yurike dan langsung mendapat atensi dari yang lainnya. "Gimana kalo kita bagi per-divisi dulu? Kalo dibagi per-divisi kayaknya lebih mudah nentuin prokernya"

Suara jentikan jari terdengar, "Nah itu gue setuju. Yurike neol saranghae" celetuk seorang pemuda hingga membuat hati Yurike berdebar-debar.

"Iya gue juga setuju usulan Yuri"

"Gue setuju!"

"Kalo dibikin per-divisi dulu ya ngga papa. Biar lebih mudah gitu kan kerjanya?" tanya Ryan dan dijawab anggukan oleh Yuri.

"Terus pembagian divisinya gimana?" Fiza ikut bersuara setelah dari tadi dia sibuk memakan jamur dan tahu krispi. Maklum kalo ngga ngunyah Fiza ngantuk.

"Boleh usul ngga?" tanya Melin dan  bisa ditebak buaya-buaya jantan disana langsung beraksi.

"Untuk divisinya kita bagi per-fakultas gimana? Misal nih kita kan ada yang dari FKIP sama FIB kalo proker udah jelas ngajar SD sama TK disana. Jadi yang lainnya nanti tinggal ngikut dan ngga bingung sama proker dan laporan akhirnya" jelas Melin gamblang.

"Duh Neng Melin idaman, neol saranghae pokoknya!"

Sontak celetukan salah satu mahasiswa itu mendapat tabokan dari Arsya, "Tadi Yuri sekarang Melin, lo jadi orang jangan maruk!"

"Ya suka-suka gue dong! Iri? Bilang karyawan?"

"Bacot!"

"Back to topik! Kalo ribut aja kapan kelar?!" sembur Erina dan seketika dua pemuda itu diam. "Gue setuju sama usulan Yuri dan Melin. Menurut gue kalo kita bagi per-divisi laporan akhir kita juga ngga bakal kececer. Kalo mau bikin program juga bisa kesusun tiap divisi" jelas Erin.

"Oke jadi kita susun divisinya dulu, bu dan pak sekertaris monggo dicatat anggota kita dari fakultas apa aja biar enak bagi divisinya. Kalo ada yang mau usul divisinya apa aja ya boleh" tambah Ryan.

KKN | SKZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang