"Anda di sini rupanya. Saya mencari-cari Anda sedari tadi."
Wendy menoleh kepada seseorang yang tiba-tiba muncul di balik punggungnya. Suara riang itu lagi, Wendy dengan cepat menandai pelayan tersebut walau ia baru bertemu dengannya satu kali saat beberapa jam yang lalu ia melihat-lihat foto keluarga Mark di bawah. Mungkin karena pelayan itu memiliki pembawaan yang cerah dan riang berbeda dengan pelayan lainnya atau karena faktor yang Wendy rasakan nyaman bersamanya. Pelayan itu mengingatkan Wendy pada kelinci yang aktif dan riang meloncat ke sana ke mari. Walaupun pelayan itu berusaha menyeragamkan diri dengan pelayan lain di rumah itu, tetap saja Wendy melihatnya berbeda.
"Saya mencari Anda ke perpustakaan tapi Anda tidak ada di sana. Untung saja ada pelayan yang melihat dan memberitahuku bahwa Anda di sini, jadi saya tak perlu berkeliling lagi."
Lihatlah caranya yang ingin mengeluh, namun tak dikatakan secara gamblang. Wendy penasaran, apakah ada pelayan lain yang berani melakukan hal yang sama terhadapnya. Kebanyakan pelayan yang sudah ditemuinya akan mengatakan hal yang seperlunya atau memberikan jawaban sebatas iya dan tidak, layaknya robot yang terprogram. Pasti sulit sekali menjadi pelayan yang tidak bisa berbicara dan bertingkah sembarangan tanpa persetujuan majikan mereka. Wendy yakin kebanyakan pelayan di sana berasal dari agen profesional yang sangat terpercaya menyediakan jasa pelayan yang terbaik. Tentu saja, Mark tak akan memperkerjakan orang sembarangan dalam rumahnya.
"Maafkan aku, aku teralihkan saat akan ke perpustakaan dan malah berakhir di sini." Wendy tak enak hati, ia sebelumnya sempat mengatakan bahwa akan berada di perpustakaan. Kenyataannya sejak awal menginjakan kaki di lantai dua ia sama sekali tak singgah ke perpustakaan.
"Anda tak perlu meminta maaf. Aku hanya perlu sedikit berusaha untuk menemukan Anda." Pelayan itu mengibas-ngibaskan tangannya, melarang Wendy untuk terlalu memikirkan dirinya. Bukan masalah besar dirinya direpotkan oleh Wendy, sebab posisi pekerjaan yang menuntutnya demikian.
"Minta maaf itu basic, tidak ada yang salah dari meminta maaf kepada siapapun." Wendy menegaskan, ia tak ingin membuat sang pelayan merasa terbebani atas sikapnya. Lagipula sebagai majikan bukan artinya ia bisa semena-mena pada seseorang di bawah derajatnya karena ia melihat mereka sebagai manusia bukan berdasarkan kasta.
"Ooh, Anda keren sekali. Senang sekali melihat Anda yang berbeda begini," puji sang pelayan dengan kedua jempolnya yang ia tujukan untuk Wendy.
"Berbeda? Apa maksudnya?" Alis Wendy bertaut bingung yang membuat sang pelayan agak gelagapan atas penyataannya.
Sang pelayan dalam hati merutuki dirinya dan mulutnya yang lepas kontrol tak bisa diajak berpikir sebelum mengoceh. Membuat kesalahpahaman dan memancing keingintahuan Wendy untuk buntut-buntut lain yang tak boleh diungkapkan, serta bisa menjerumuskannya ke dalam masalah atas mulutnya yang lancang.
Setidaknya para pelayan di rumah itu sudah mendapatkan penjelasan mendetail tentang kondisi Wendy pasca kecelakaan dan sudah ada peringatan tegas kepada mereka semua untuk menjaga sikap dan omongan di depan Wendy. Perintah diturunkan langsung dari Mark bahwa ia tak mau ada yang mengungkit-ungkit masa lalu saat sebelum Wendy kecelakaan dan mereka harus memberikan pelayanan terbaik kepada Wendy tak peduli bagaimanapun keengganan mereka menghadapinya.
"Em-maksud saya, Anda berbeda dengan majikan pada umumnya. Biasanya majikan itu selalu benar dan pelayan selalu salah. Pelayan meminta maaf, tapi tidak sebaliknya," jawab pelayan itu dengan lancar walau sempat panik dan tergagu di awal kalimatnya.
"Apa aku dulunya majikan yang seperti itu?" Wendy memicingkan matanya, masih saja curiga ada yang disembunyikan dari pernyataan sang pelayaan di awal tadi.
"Anda selalu baik di mata saya." Sang pelayan tersenyum kecil, benaknya mengenang masa lalu yang tak bisa dikatakan menyenangkan namun ia tak pernah membencinya. Bagaimana mungkin ia bisa membenci jika ia mendapatkan kewenangan untuk mengetahui yang tak diketahui banyak orang dan melihat yang seharusnya tak dilihat banyak orang tentang Wendy. Ia pun bisa masuk ke rumah itu dan bekerja di sana lima tahun yang lalu berkat Wendy. Oleh karena itu, apapun yang terjadi, salah atau benar, ia akan selalu berdiri untuk Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKLASH ❝MARK WENDY❞
Фанфик[Slow Update] What you sow in the past, that's what you reap now. Backlash. ©bananaorenji, 2021.