Lolipop

1.5K 168 8
                                    

Lolipop by Aybaekxing

#Chapter pendek.

-o0o-

Udara di akhir bulan Februari memang dingin karena masih musim dingin dan masih turun salju meski sudah mau memasuki bulan Maret.

Kedua sepasang kekasih sedang memilih permen yang biasa di makan anak kecil di salah satu kedai penjual permen. Yang mungil sibuk memilih, yang tinggi sibuk melihat si mungil yang masih memilih.

Sementara si pedagang hanya menatap keduanya dengan perasaan jengkel.

Jengkel tentu saja ketika kedua sepasang kekasih itu tak kunjung membeli permen— sejak 30 menit yang lalu.

"... Jadi yang mana?" Tanya si tinggi, si mungil menatap si tinggi lalu menggeleng manis.

"Aku bingung harus membeli yang mana?" Ujar si mungil.

Wajah si pedagang permen itu terlihat sangat kelam, ia merasa tak mempunyai harapan ketika si mungil tak kunjung memilih.

"Ah, aku akan pilih ini!" Ujar si mungil senang.

Wajah si pedagang permen terlihat cerah. Akhirnya penderitaan nya akan segera sirna.

Tapi, lagi-lagi wajahnya tampak kelam ketika si mungil tak jadi memilih.

"Tapi aku tak suka warnanya..."

Si tinggi kekasih si mungil, hanya tertawa melihat kekasihnya kembali menyimpan permen yang sebelumnya hendak di pilih.

Si pedagang tak mengerti, apa yang salah dengan otak dari kedua sepasang kekasih itu.

Si tinggi yang terlalu bucin, dan si mungil yang memang menyebalkan.

Si tinggi kemudian hanya diam dan terus menunggu sementara si mungil sibuk berpikir.

Dan ketika si mungil akhirnya kembali memilih salah satu permen dari jajaran permen yang di jual si pedagang, raut bahagia itu kembali terpancar dari wajah si pedagang.

Pasalnya, ia sudah muak dengan tingkah kedua orang itu. Membeli permen Lolipop satu buah saja harus menghabiskan waktu nyaris satu jam lamanya.

"Paman ini ber....."

"Kau ambil saja nak, cepat tinggalkan tokoku!"

"Huh?" Ada raut terkejut dari si tinggi dan si mungil.

Apa secara tidak langsung mereka di usir?

"Maksudku, kau boleh pergi setelah memilih. Dan kalian tak perlu bayar, aku beri gratis."

"Paman serius?" Si mungil tak percaya ia mendapatkan Lolipop itu secara gratis.

Pedagang itu mengangguk tanpa menjawab, sudah dikatakan kalau dia merasa jengkel.

Si mungil dan si tinggi tersenyum lalu pamit setelah membawa satu Lolipop berwarna pink fanta di tangan si mungil.

"Orang tua mereka mengidam apa ketika mengandung kedua anak itu?" Gerutu si Paman penjual permen.

Mereka berdua kembali berjalan-jalan sembari melihat-lihat pedagang yang sibuk melayani pembeli.

"Kita kemana sekarang?" Tanya si tinggi yang memegang erat tangan kanan si mungil.

Si mungil terlihat kembali berpikir, melihat sekitar untuk mencari sesuatu yang menarik.

".. aku mau itu!" Tunjuk si mungil ketika matanya menangkap sebuah boneka anjing yang terlihat menggemaskan "Itu seperti Mongmong, belikan aku itu!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lolipop ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang