03

45 3 0
                                    

Gulp gulp gulp


"Susu hangat di cuaca dingin memang yang terbaik" Katanya seraya meneguk perlahan susu dalam gelas yang di genggamnya terus-menerus. Gadis ini sangat menyukai susu dibandingkan minuman yang lain, karenanya di kedai minuman manapun yang ia singgahi pastilah ia bertanya apakah kedai itu menjual susu.

Hari sudah kelewat senja, langit sudah gelap dan bulan telah muncul dihiasi banyak bintang bertaburan menemani. Sinhwa masih bersama Beomgyu duduk di kursi panjang taman yang mereka kunjungi. Mereka tidak hanya berdua, karena di taman ini ada beberapa kedai-kedai kecil dengan lampu mereka menerangi tiap sisi taman, dan tentunya taman ini juga didatangi oleh beberapa orang-orang setempat.

Walaupun begitu tetap saja untuk dua orang ini dunia seakan milik mereka berdua sekarang, sedari tadi duduk berdempetan dan tangan yang tidak dilepas genggamannya. Sesekali tersenyum malu dan mengeratkan genggaman satu sama lain, genggaman yang seakan-akan jika dilepaskan akan kehilangan salah satunya untuk selamanya.

"Cuaca dingin memang yang terbaik disaat bersama mu, rasanya jadi hangat". Balas Beomgyu dengan cengiran bodohnya yang nampak tidak jelas tapi manis bagi Sinhwa.

"Sepertinya kau mabuk Americano tuan AHAHAHAHAHA TIDAK JELAS BEGITU!!"

Lagi-lagi waktu bersama sangat menyenangkan, gelak tawa selalu ada di setiap pembicaraan mereka. Terkadang orang-orang yang berlalu lalang akan bertanya-tanya kenapa dua orang yang terlihat seperti sepasang kekasih itu agak berisik, tapi untungnya tidak ada yang masalah akan hal itu karena keduanya nampak menggemaskan.

Tawa yang diakhiri dengan pipi yang memerah dan wajah yang saling berpaling. Beomgyu mengusap sedikit air mata yang keluar akibat tertawa, Sinhwa juga sama mati-matian menahan degup jantungnya yang tidak karuan karena genggaman tangannya yang dipererat oleh Beomgyu. Keheningan melanda sejenak namun tak masalah, dari tangan yang menaut rasanya mereka bisa saling mengerti perasaan satu sama lain.

"Sinhwa, mereka bilang malam itu gelap sekali. Apa memang segelap itu?" Sinhwa mendengarnya, Sinhwa melihat lelaki ini mengarahkan kepalanya menghadap langit malam dan bulan tepat berada diatas wajah rupawan itu. Ya, kiranya ini sudah jam 9 malam dan mereka berdua masih betah duduk di kursi taman itu.

Sejenak Sinhwa berpikir, tidak mungkin maksud perkataan Beomgyu adalah hal yang se-sederhana itu. Beberapa saat kemudian sebuah jawaban terbesit dipikirannya, membuatnya menunduk perlahan lalu tersenyum pelan kala ia kembali menatap lelaki di sampingnya. Sinhwa agak mendekat, kini lengan mereka saling menempel dan kepala gadis ini mendarat di bahu tegap milik Beomgyu.

"Malam tidak segelap itu jika dibandingkan gelapnya dunia mu di dalam sana Beomgyu. Masih ada bulan dan bintang yang menerangi malam, tapi aku tidak yakin ada yang menerangimu di dalam sana". Ujar Sinhwa agak memelankan suaranya, ia agak tidak enak jika kata-katanya tadi akan membuat Beomgyu berpikir.

Tapi sebuah usapan lembut di bahunya membuat pikiran gadis ini agak tenang, sangat lembut hingga ia lupa bahwa dirinya belum di tempat tidur.

"Tapi Sinhwa ada disitu, aku melihat Sinhwa di dunia ku, Sinhwa meneranginya disitu".

Aahh.... Lagi-lagi dan terus saja Sinhwa tidak pernah berhenti dibuat memerah oleh lelaki ini, Beomgyu sepertinya sangat senang menggoda Sinhwa karena perempuan ini memang menggemaskan adanya. Pukulan di dada Beomgyu adalah buktinya.

"Aish berhenti membuat ku malu, selalu saja".

"Mau bagaimana lagi, aku mencintai mu".

Sinhwa mendonggak cepat kala itu dengan pipi yang memanas, kepala lelaki di sampingnya masih menghadap keatas. Rambut pirang yang menutupi matanya terbuka, memperlihatkan bagaimana cahaya bulan membuat kedua bola mata Beomgyu memantulkan cahaya yang sama seperti bintang diatas langit sana. Putih.

Mata yang indah walau tanpa ada warna diatasnya batin Sinhwa setelah melihatnya secara langsung. Sepertinya ia tidak sedang bersama manusia biasa, perasaannya selalu mengatakan orang ini adalah malaikat, seakan akan tidak ada makhluk seindah dirinya di dunia ini baginya.

"E-eh mau kemana?" Tanya Beomgyu saat tangannya dilepaskan oleh Sinhwa dan gadis ini bangun dari duduknya.

Sinhwa tetap tersenyum walaupun percuma, Beomgyu tidak bisa melihatnya. Ia masih berdiri dihadapan Beomgyu yang kedinginan, di sentuhnya bahu lelaki itu sebagai isyarat bahwa ia masih di dekatnya. Di dekapnya perlahan Beomgyu dalam pelukannya. Kepala Beomgyu tenggelam di perut gadis yang memeluknya, wangi yang sangat feminim dari baju yang dikenakannya membuat Beomgyu semakin nyaman dalam posisi itu.

Ggrrrtt...

"Jangan kemana-mana" Pelan, sangat pelan namun bisa didengar oleh Sinhwa jika Beomgyu memintanya untuk tidak pergi. Bajunya di remat erat oleh pria yang di dekapnya, diusapnya tangan yang masih meremat itu dengan maksud 'tenang saja, aku tidak akan lama'.

"Haisshh kau seperti anak kecil saja, aku mau mencari toilet umum sebentar dan membeli susu hangat lagi. Mungkin akan sangat lama karena kedai disini sudah tutup". Kata Sinhwa sambil melepaskan tangan Beomgyu darinya, agak keras seperti


'Jangan ikuti aku'

Beomgyu hanya tersenyum karena ia pikir Sinhwa sedang terburu-buru dengan panggilan alam nya. Lelaki ini mengangguk pelan mengiyakan kehendak gadisnya, tangannya terangkat untuk melambai pelan walau tak yakin Sinhwa masih ada di hadapannya atau tidak karena sudah tidak ada suara lagi di sekitarnya.

" Haahh... Bahkan sampai saat ini dia masih belum mengatakan perasaannya" Monolog nya di tempat duduk itu, bersandar nyaman dengan keheningan yang menemaninya kala itu.

Banyak pemikiran yang bermunculan di kepalanya di kala sendiri. Ini adalah mengapa Beomgyu sangat senang bersama Sinhwa, karena bersamanya pikiran Beomgyu hanya akan berisi Sinhwa, Choi Sinhwa dan Sinhwa nya. Sesaat dirinya menyadari bahwa perempuan tadi sepetinya sudah agak lama membuatnya duduk sendirian disini, tapi Sinhwa bilang memang akan lama jadi Beomgyu tetap duduk disitu sendirian sambil sesekali mengusap-usap tubuhnya yang mulai kedinginan.










♛┈⛧┈┈•༶Blurry༶•┈┈⛧┈♛




Tok tok tok



"Sudah datang ya?"






"Sudah datang ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Yupi-Chii
22032021


[YUPI^^]

Blurry||Choi Beomgyu(최 범규)//TXT(투모로우바이투게다) [COMPLETED✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang