Aksa

16 1 0
                                    


Aksa muncul di kampus, aku bertemu Aksa saat keluar dari ruang perkuliahan.

"Hai..." sapa Aksa yang ada di depan ruang kuliah. Aku senyum dan Aksa mendekatiku.

"Hai..." balasku. Aksa memamerkan senyumannya yang mempesona.

"Masih ada kuliah lagi selesai ini?" tanyanya, aku menggeleng. Kenapa Aksa datang ke kampus, apakah dia sedang mencari Bang Daru.

"Kalau gitu, mau jalan?" ajaknya, jalan? Aku tidak menjawab hanya menatapnya aneh.

"Nggak mau ya?" tanyanya lagi, aku bingung mau jawab apa.

"Mmm..., kalau gitu aku traktir makan siang di kampus boleh ya?" ucapnya lagi, ada apa dengan Aksa? Dengan sedikit ragu aku mengangguk.

"Okeh..., ayok..." ucapnya lalu mengajakku ke kantin.

Kantin.

Suasana kantin seperti biasa pasti ramai dijam segini. Untungnya masih ada meja yang kosong. Kami duduk berhadapan, lalu aku menanyakan Aksa mau makan apa. Setelah itu memesan makanan ke bude kantin. Kami menunggu pesanan kami datang, Aksa melihat ke sekelilingnya.

"Kamu ada perlu apa ke sini?" tanyaku pada Aksa, Aksa senyum.

"Menemui kamu..." ucapnya santai.

"Aku? Mau apa?" ucapku heran.

"Kangen." ucapnya, aku kaget. Dia tersenyum padaku.

"Kemarin aku minta Bang Daru ajak Kamu ke rumah senandung tapi dia malah datang sendiri dengan muka kusut." ucapnya, pesanan kami datang, kami diam sejenak lalu...

"Jadi, aku putuskan datang kemari." ucapnya sambil meminum teh manis dingin di depannya. Apa Aksa lari dari rumah senandung?

"Wahhh, segar sekali." ucapnya setelah menghabiskan setengah minumannya. Apa dia nggak tau aku sudah putus dengan Bang Daru?

"Kamu ijin kan datang kemari?" tanyaku hati-hati sambil menyentuh minumanku.

"Nggak." jawabnya, hah.., dia lari dari rumah senandung? Aku nggak jadi meminum minumanku.

"Lebih baik Bang Daru nggak tau..." ucapnya, maksudnya?

"Maksudnya?" tanyaku masih belum paham.

"Aku diam-diam kemari, Bang Daru nggak tau." ucapnya lagi. O.., maksudnya nggak ijin dengan Bang Daru. Aksa menyentuh makanan di depannya.

"O..." ucapku pelan. Dia menatapku...

"Sepertinya aku menjawab salah ya." ucapnya.

"Hah..." ucapku nggak ngerti.

"Ijin dari mana ni mksudnya?" tanyanya balik.

"Mmm... Dari rumah senandung." ucapku, sambil meminum minuman di depanku.

"Ya, ijin dong. Wah... Curiga ya aku melarikan diri?" ucapnya protes, aku tersenyum kecil.

"Wah, Bang Daru sudah kasi info yang jelek tentang aku ya..." ucapnya sambil menyipitkan matanya, aku jadi merasa nggak enakan. Aksa tertawa

"Santai aja..." ucapnya sepertinya tau perasaanku.

"Mmm, memang aku begitu." ucapnya sambil tertawa kecil.

Sudut HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang