[85] Bertemu Pangeran Ketujuh (Bagian II)

4.5K 838 81
                                    

Bisnis di kota ini sungguh buruk. Keesokan paginya, semua orang sarapan di kedai di lantai dasar. Selain mereka, hanya ada dua kelompok pengembara. Sedangkan sebagian besar kursi itu tampak kosong.

"Kota ini sungguh buruk, penginapannya sangat mahal, padahal kamarnya jauh lebih buruk dari penginapan termurah di ibukota." Pengembara di kursi lain berbicara sembari berbisik. Akan tetapi karena Lin SuYin dan yang lainnya adalah seorang praktisi level atas, mereka bisa mendengarnya dengan jelas.

"Apa yang kamu harapkan? Ini semua salah pangeran ketujuh. Dia terlalu muda untuk menjadi tuan kota. Lihat! Kasus bandit itu masih ada selama sepuluh tahun, dia terlalu pengecut untuk mengusir bandit itu!"

"Ngomong-ngomong tentang bandit. Aku dengar pangeran ketujuh membuat kerjasama dengan murid akademi fenghuang untuk mengusir bandit."

Mata Lin SuYin dan kawan-kawan melebar. Mereka saling memandang dalam keterkejutan. Informasi itu bocor?

"Untuk apa murid akademi seelit itu datang kemari? Siapa mereka?"

"Entahlah, identitas mereka diharasiakan. Tapi untuk sekelompok murid akademi fenghuang datang mengusir bandit adalah sebuah penghinaan. Tidak ada untungnya sama sekali untuk kultivasi mereka."

"Aku pikir pangeran ketujuh mungkin membayar mereka untuk mengurus bandit-bandit itu. Menurut perkiraanku, jika bandit itu masih berkeliaran selama lima tahun kedepan. Kota ini akan berubah menjadi kota mati."

Huo Yi bergumam lirih. "Ini gawat, informasi kedatangan kita bocor. Bandit-bandit itu akan meningkatkan kewaspadaan mereka."

Le Hu mengerutkan kening. "Sialan, mereka pasti sudah memindah sarang beberapa hari terakhir agar tidak tertangkap."

"Menurut perkiraan, besok mereka sudah harus berangkat. Kita harus cepat menemukan markas utama mereka." Xu Ze membalas dengan suram.

"Malam ini kita laksanakan rencana kita. Lin SuYin, Liu MeiMei kalian berdua harus bersiap."

Lin SuYin tampak tidak begitu yakin. "Apa kalian yakin bandit-bandit itu akan terpancing?"

"Kamu punya kecantikan makhluk surgawi. Jangan memandang rendah dirimu sendiri. Kamu pasti bisa dijual dengan harga mahal!" Le Hu berkata yakin, namun di sisi lain wajah Zhang Junqing menggelap.

"Apa maksudmu dia bisa dijual mahal?"

"........." Le Hu menelan ludah. "Saudara Zhang, aku hanya bercanda oke."

Selesai sarapan tiga orang; Zhang Junqing, Le Hu dan Liu Ye berjalan di sekitar kota dan pergi pada lokasi awal yang diperkirakan menjadi markas para bandit. Markas itu disembunyikan di balik bangunan rumah tua yang tampak kosong. Ada mekanisme-mekanisme canggih untuk membawa lorong menuju bawah tanah.

Le Hu memiliki kemampuan berbicara dengan binatang-binatang level rendah. Dia memerintahkan beberapa ekor tikus menuntun mereka. Benar juga, di ujung lorong gelap terdapat sebuah ruangan berdinding batu. Ruangan itu berisi meja dan kursi serta beberapa kendi arak yang pecah.

"Mereka benar-benar telah pergi."

Liu Ye menyusuri ruangan dan menemukan pintu lain. Pintu itu memiliki kunci besi yang keras. Liu Ye mengambil tongkat baja secara acak dan memukulnya namun kunci itu tidak menunjukan kerusakan sedikitpun.

Tangan Zhang Junqing terangkat, dia tiba-tiba berkata serius. "Diam."

Liu Ye berhenti dan Le Hu menoleh kearah Zhang Junqing.

Zhang Junqing berbisik. "Ada suara di balik pintu."

Semua orang diam dan ruangan itu sangat hening. Samar-samar di balik pintu terdengar suara-suara tangisan, menyerupai tangisan seorang perempuan namun tidak hanya satu. Mata Le Hu menyipit. "Itu pasti korban. Mereka terjebak di dalam. Para bandit itu pergi secara buru-buru sehingga tidak bisa membawa semuanya."

[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang