THE QUEEN : INSTRUCTION

10.5K 1K 6
                                    

______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______

______

"Semakin jauh kamu melangkah maka akan semakin banyak lubang yang harus di hindari" ucap seorang laki laki.

"Aku tau itu" balas Samuel acuh.

Laki laki di sampingnya langsung menghela nafas, lelah.. melihat Samuel yang sangat sibuk dengan lembaran kertas berisi data kriminal hingga biodata beberapa orang.

"Kau tidak lelah, setiap malam berkutat dengan kertas kertas membosankan itu?"
Pria jangkung itu mengerutkan keningnya sembari menatap Samuel dengan tatapan penuh rasa penasaran.













Samuel memutar kursinya kemudian memperbaiki letak kacamatanya sembari menatap laki laki di depannya, sembari mengangukkan kepalanya pelan Kaesar menjawab "tidak"

"Heh!, Ck, baiklah aku menyerah" ucap nya kemudian menjauh dari Samuel.

"Algar" panggil Samuel.

Algar atau lebih tepatnya Algario Danendra, dia langsung membalik seluruh badannya menghadap ke arah Samuel "ada apa?" Tanyanya dengan satu alis terangkat.

"Tutup pintu" jawab Samuel dengan acuh kemudian kembali fokus pada pekerjaannya yang sebelumnya tertunda.

Algar menatap sinis Samuel sembari bergumam kesal, ia membalikkan badannya dan berjalan menjauh menuju pintu utama sebelum menutup pintu algar kembali berucap "jangan rindu"

"Gila" gumam Samuel mendengar ucapan Algar.

_____

_____

01.12

Nicollette turun dari mobil kemudian menatap sebuah bangunan rumah kosong di depannya.

Mengambil langkah pelan Nicollette mulai memasuki rumah itu, hal pertama yang ia lihat hanyalah beberapa perabotan yang sudah di tutup dengan kain putih dengan lampu penerangan yang cukup redup.

Nicollette bergerak perlahan memakai sarung tangan agar tidak merusak barang yang ada di rumah itu.

Mulai dari laci, hingga sampai pada lemari semuanya ia periksa tanpa ada sedikitpun yang terlewat.

Nicollette mengeluarkan plastik klip serta sebuah katembat yang ia dapat dari saku jas yang dikenakannya, katenbat yang di pegang nya kemudian ia arahkan pada setitik bercak merah yang ada di lantai tepat di bawah sofa.

Setelah selesai Nicollette kemudian memasukkan katenbat tadi pada plastik klip dan menyimpannya di saku dalam jas miliknya.

Nicollette kembali berjalan ke arah kamar mandi kali ini dia menggunakan senter dari ponselnya, setelah memeriksa beberapa kali akhirnya Nicollette pergi keluar.

BRAK!

pergelangan kaki Nicollette tersandung tali yang memanjang di depan pintu kamar mandi membuatnya terjerembab ke depan dan membuat ponselnya terlempar dari tangannya.

"Aaiiss" gumam Nicollette saat merasakan tangannya sakit karna ia gunakan untuk menyangga tubuhnya.

Nicollette merasakan ada pasir pasir yang tertempel di telapak tangannya, ia menyentuhnya dan mencium bau nya.

"Ini bukan pasir, tapi garam" ujarnya kembali bergumam sembari membersihkan tangannya "tapi untuk apa garam di depan pintu kamar mandi?" Sebuah pertanyaan muncul begitu dia menyelesaikan kalimatnya.

Nicollette langsung bangkit dan merapikan pakaiannya kemudian memungut kembali ponselnya yang terjatuh.

Nicollette kemudian berjalan ke arah dapur memeriksa setiap perabotan dan bahan makanan yang ada namun yang ia lihat hanya mie instan dan beberapa alat masak tak ada satupun bumbu dapur di tempat itu.

Merasa tak menemukan apa yang ia cari Nicollette akhirnya memilih untuk keluar dari rumah itu, sebelum ia masuk ke dalam mobil ia kembali membalikkan badannya menatap rumah di depannya dengan pandangan yang kosong.

_____

_____

Seorang pria kini berdiri di hadapan sebuah kasur yang berisi seorang pria lainnya dengan wajah pucat dan tangan tersambung infus serta berbagai macam alat bantu kehidupan lainnya yang melekat di tubuhnya.

"Ku harap kau tidak akan bangun lagi jika bisa aku akan membunuhmu sekarang juga, tapi aku tidak akan melakukannya sekarang, karna suatu hari nanti kau dan tubuh lumpuh mu itu akan berguna untuk ku" ujarnya.

"Mereka sangat naif sampai tidak tau jika yang selama 1 tahun ini bersama mereka adalah aku, bukan kau" ucap nya lagi.

"Mereka yang selalu kau sebut teman atau sahabat, lihat.. mereka bahkan tidak bisa membedakan mana aku dan kau, ck ck ck" ucapnya lagi dengan nada yang meremehkan.

"Permisi tuan muda ada seseorang yang ingin menemui mu" ucap seorang pelayan pada tuan mudanya.

"Baiklah" ujarnya.

Pelayan itu membungkukkan badannya kemudian menjauh dari tempat tuan mudanya berada.

"Baiklah karna ada yang ingin menemui ku jadi... Sampai jumpa lagi adik ku" ujarnya dengan senyum kecil kemudian menjauh dari kamar mewah itu.

_____

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE QUEEN : Love Hate and Blood (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang