#3

2.2K 307 74
                                    

9 tahun kemudian~

Cahaya matahari masuk melalui jendela dan mengusik tidur pemuda manis yang bergelung di bawah selimut.

Sawamura shouyo, pemuda yang terusik itu. Ya, shouyo sudah tumbuh menjadi remaja yang sangat manis, banyak pria di desanya yang tertarik oleh pesona shouyo.

"Nghh~" Shouyo pun akhirnya terpaksa bangun. Shouyo mendudukkan dirinya. Mengucek ngucek matanya sambil mengumpul kan kesadaran.

Setelah kesadaran shouyo penuh, shouyo berdiri berjalan menuju meja belajarnya. Ia mengambil sebuah buku, dibukanya buku tersebut sambil tersenyum. Buku itu adalah buku dongeng tentang serigala kembar yang ada di hutan Hokku. Buku yang ditulis shouyo sendiri.

Shouyo tak pernah bosan membaca buku itu. Sudah dari kecil ia tau dongeng tentang serigala ini dari sang ibu. Hingga saat ini ia masih menyukai ceritanya. Walaupun sang ibu tak lagi menceritakan saat shouyo ingin tidur, tapi shouyo bisa membaca buku itu sebelum tidur.

Selesai memandang bukunya, shouyo pun beralih memandang sebuah jubah yang tergantung apik di dinding kamarnya. Itu adalah jubah yang shouyo buat sendiri. Ia menirukan jubah seorang gadis yang ada di dalam cerita dongeng nya. Namun yang membedakan jubah shouyo yaitu, jubah shouyo berwarna hitam dan memiliki warna orange di pinggiran jubahnya.

Jubah itu dibuat shouyo saat ia berumur 12 tahun. Hingga saat ini, kemana pun ia pergi, ia akan memakai jubahnya.

"Shouyo!!, saatnya sarapan! " Teriak sang ibu dari luar.

"Baik kaa-san" Balas shouyo. Shouyo pergi kekamar mandi dan melakukan aktivasi pagi.

Setelah selesai mandi, shouyo pun menuju ruang makan untuk ikut sarapan pagi bersama keluarganya.

"Selamat pagi, kaa-san, tou-san, nii-san! " Ucap shouyo sambil mengambil tempat disamping tobio.

"Selamat pagi sho" Jawab mereka. Shouyo bersama keluarga nya pun sarapan. Mereka makan diiringi dengan candaan.

"Ne Nii-san, kapan kau akan menikah seperti Kei-ni? " Tanya shouyo. Entah apa yang dipikirkan shouyo saat ini hingga ia bertanya hal itu kepada sang kakak. Dan yang dikatakan shouyo tentang Kei yang sudah menikah itu benar. Kei sudah menikah dan sekarang ia tinggal di kota bersama istri dan anaknya. (Terserah reader mo siapa istri nya Kei ya)

"Sudah aku bilang kalau aku belum ingin menikah. Dan jika aku menikah siapa yang akan menjaga mu? " Ujar tobio. Itulah alasan mengapa tobio belum menikah seperti Kei

"Shouyo sudah besar, jadi shouyo bisa menjaga diri shouyo sendiri! " Bantah shouyo tak mau kalah.

"Oh begitu. Baiklah, Nii-san tidak akan melindungi mu dari pria yang selalu mengejarmu dan menjadikanmu istri nya! " Ujar tobio lagi. Mendengar itu membuat shouyo takut. Ia pernah dikejar kejar oleh om om tak tau diri. Dan meminta shouyo untuk jadi istri nya. Shouyo tidak mau!.

"Sudahlah, kita sedang makan jadi jangan banyak bicara! " Daichi pun menghentikan pertengkaran kecil sang anak. Dan  mereka pun kembali sarapan tanpa pertengkaran.

"Shouyo hari ini kita panen lagi! " Koushi akhirnya bersuara setelah lama berdiam.

"Um shouyo mengerti! "Hingga saat ini shouyo masih suka membantu orang tuanya untuk panen apel.

***

Saat ini shouyo sedang memetik buah apel. Sekarang shouyo tak perlu memanjat pohon lagi, karena ia bisa memetiknya langsung. Shouyo hanya memetik buah apel yang rendah saja, kalau untuk yang tinggi itu untuk sang ayah. Wajar lah, tubuh shouyo itu mungil.

Don't Hurt My Wolf [End]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang