BAB 22 : GOSIP

10.8K 1.9K 19
                                    

Aileen bangun lebih awal. Padahal dulu sebelum dia menjadi Aileen. Bangun nya selalu siang dan itu alasan salah satu nya dia selalu bolos daring. Tapi setelah upacara penghormatan, dan juga bekerja di kandang kuda bangun pagi seperti sudah mendarah daging begitu saja.

Aileen masih di kamar dengan kasur yang bersebrangan dengan milik Emely. Gadis itu masih terlelap dalam tidur nya. Aileen bangun, bangkit, berjalan ke kamar mandi bersiap melakukan pemanasan sebelum upacara di mulai.

Aileen tidak tau jika Emely yang memunggunginya, yang dia pikir masih tidur ternyata dia terbangun lebih awal dari nya. Tapi Emely lebih memilih berpura-pura tidur. Memikirkan apa yang kemarin dia lihat itu.

‌Pria asing yang bersama Aileen yang membuat dari sudut pandang Emely terlihat melakukan hal senonoh. Saat netra biru gelap itu seketika menatap nya, yang tau jika Emely memperhatikan dari kejauhan. Seketika Sontak Emely mundur karena aura yang mengerikan yang terpancar dari sorot mata nya.‌

Aileen yang lebih memilih berjalan kaki setelah upacara setelah menuju bagian utara academy, tapi ditengah perjalanan Aileen berpasasan dengan Ash. Tokoh utama yang paling tidak ingin dia temui. Sudah cukup dia sekamar dengan Emely.

"Aileen, apa kau mau bertemu Mark?" Tanya Ash yang berniat bertemu dengan Mark.

"Tidak, aku mau bertemu dengan seseorang." Balas Aileen.

"Siapa?"

"Seorang teman gosip ku."

"Huh?"

"Maksud ku seorang profesor." Terang Aileen yang mana mungkin istilah itu diketahui oleh Ash.

Arion dimata Aileen sudah seperti seorang teman dengan kecocokan yang sangat banyak. Dari segi bagaimana mereka memberi julukan kepada Marvin, atau dari segi kecocokan fisik. Mereka sama memiliki mata amethyst yang katanya terkenal akan sesuatu yang buruk. Aileen merasa lebih nyaman dengan kecocokan itu.

"Apa kelas mu nanti siang?"

"Aku? Kelas profesor Casandra dan Sir Matt." Jawab Aileen.

"Kalau begitu kita nanti bertemu di kelas Sir Matt. Sampai jumpa nanti Aileen. Aku tidak sabar." Seru Ash sebelum pergi menghampiri Mark.

Aileen kembali sendirian. Dia segera menuju pohon dimana dia selalu berteduh dan Nicholas ada disana. Pria bersurai biru legam itu ada disana lagi dan malah tersenyum senang saat dia baru saja datang.

"Ini masih pagi, kenapa disini?" Tanya Aileen yang melewati Nicholas.

"Aku hanya berpikir kau juga disini pada akhirnya."

"Benarkah? Apa kau seorang cenayang Tuan?" Ujar Aileen perlahan duduk, tapi dicegah oleh Nicholas.

"Tunggu, biar aku." Nicholas segera memberikan sapu tangannya untuk alas Aileen duduk, tapi Aileen menolaknya dan melipat sapu tangan itu.

"Tidak, Anda seharusnya melakukan itu kepada Emely." Ujar Aileen tanpa sadar yang malah membuat Nicholas bingung seketika.

"Emely? Kenapa harus putri Baron itu?"

Astaga Aileen, mulut mu.

Sejujurnya Aileen masih ingat seberapa romantisnya Nicholas yang mendapatkan julukan pedang es nya yang berbanding terbalik dengan Ash dengan pedang api nya.

Nicholas dari sudut pandang kakak nya bercerita, Nicholas itu seperti pangeran es yang begitu menawan dan juga ekspresi dingin yang berhasil memikat beberapa gadis. Emely bahkan tidak tertarik dengan Nicholas, tapi Emely selalu baik kepada siapa pun itu yang membuat Nicholas tertarik kepada Emely.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang