2

172 60 20
                                    

"YER CEPETAN YER!" Joy dengan brutalnya menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Santai kali kak, gue baru masuk," balas Yeri.

"GUE KEBELET NIH! CEPETAN WOYYY!"

"Ngompol, ngompol lah elo," ejek Yeri membuka pintu kamar mandi. Ia lalu keluar dan menghampiri Seulgi.

"Loh gajadi mandi?" Seulgi bertanya. Ia sibuk membuat teh untuk Irene dan Wendy.

"Lah itu kak Joy gedor-gedor pintu, mana bisa aku mandi? Padahal rencananya mau berendam. Nanti aku mau mandi di kamar kakak aja boleh?"

"Iya boleh kok. Sabunnya juga masih ada."

"Mau susu?" tawar Seulgi.

"Nggak ah, nanti beser."

"Nanti kalo ga sarapan lemes loh."

"Makan roti aja deh." Yeri beranjak dari duduknya.

"KAK RENE! MINTA ROTINYA YA!!"

"AMBIL ROTI GANDUM AJA MIM, BIAR KENYANG!"

Yeri lalu mengambil roti yang dimaksud Irene dilemari. Ia mengambil satu. Mengamatinya sebentar, lalu kembali meletakkan di tempat semula. Tak berminat mengkonsumsi roti penuh racun tersebut.

❀   ࣭    ֗ │╵  ֢    ࣪   │╵│   ᩠    ࣪    ࣭   ❀

Seulgi memotret jalanan Jepang dengan kamerenya. Ia berniat mengunggah hasil fotonya ke Instagram. Walaupun itu sangat tidak mungkin.

"Makan yuk kak. Laper banget nih!" ajak Yeri.

"Yerim mau makan apa?" tanya Seulgi sembari memasukkan kembali kamera ke tas gendongnya.

"Giliran sama Yeri aja ngomongnya lembut banget. Kalo sama gua nyolot," sembur Joy dengan sinisnya.

Seulgi mengabaikan.

"Pengen Mochi."

"Yaudah ayo cari Mochi. Sekalian jalan," ajak Wendy. Ia merangkul pundak Yeri yang langsung ditepis oleh Seulgi.

"Posesif banget, sih," keluh Wendy. Ia memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya mengingat Seulgi sangat menyayangi Yeri.

Joy menghampirinya dan mereka bergandengan karena merasa senasib sepenanggungan #dicuekin_seulgi #sad_girl

❀   ࣭    ֗ │╵  ֢    ࣪   │╵│   ᩠    ࣪    ࣭   ❀

"Capekkk..." Yeri mengeluh.  Ia merebahkan dirinya di kasur empuk tempat penginapan mereka.

"Kak Rene, kita besok jadi ke festival?" tanyanya.

"Jadi dong. Beli tiketnya mahal banget, yakali ga jadi," balas Irene bangga. Ia mengambil lima tiket dari kopernya.

"Tumben perhitungan," sahut Joy.

"The Reve Festival," Wendy membaca tulisan yang ada di tiket. "Reve? Maksudnya Reve apaan sih?"

"Red Velvet," Jawab Yeri santai. Ia meringis kecil ketika Joy salah memijat punggungnya yang pegal.

"Dih ngaco. Mana ada nama festival jadi nama kue begitu."

Yeri hanya mengangkat bahu. Ia akan membuktikan bahwa Reve itu benar Red Velvet. Yang merah dan manis.

 Yang merah dan manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kang Seulgi

A/N : Haha, halo All. Cerita ini sudah ku revisi berkali-kali, semoga suka! Btw, apa udah ketauan kira-kira siapa pelakunya? Jangan lupa tekan tombol bintang di sebelah kiri ya. THANKS BEFORE!
Pssst, jangan skip langsung ke akhir ya?

[✔️] FESTIVAL | RED VELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang